AMBON, Siwalimanews –  Dinas Pendidikan Kota Ambon telah jalankan kurikulim secara fleksibel selama masa pandemi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik) Kota Ambon Fahmy Salatalohy yang ditemui warawan di halaman parkiran Balai Kota Ambon, Senin (10/8).

Dirinya mengakui sebelum dikeluarkan­nya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi pandemi, Disdik Kota Ambin telah lebih dulu melakukan penyederhanaan terhadap kurikulum satuan pendidikan selama dalam masa pandemi.

“Sebenarnya fleksibilitas kurikulum itu sudah dilaksanakan karena kan pesannya jelas sampai sesuaikan dengan kondisi anak-anak,” ungkapnya.

Dirinya menabahkan, untuk penerapan kurikulum disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing sehingga sampai hari ini Kota Ambon telah melaksanakan sesuai dengan kondisi dan keadaan saat ini.

Baca Juga: Sekolah Bisa Gunakan Dana BOS Beli Pulsa Internet

“Dinas Pendidikan juga sudah, mengutarakan untuk sosialisasi dalam hal penegasan terkait kurikulum tersebut kapada kepala-kepala sekolah, harus disampaikan ke guru-guru dan orang tua. Supaya tidak memberatkan guru juga dalam pengejaran ketuntasan kurikulum,” jalasnya.

Ketika dikonfirmasi terkait dengan kelelaian guru yang pada kenyataannya masih ditemukan ada yang melakukan proses belajar-mengajar secara tatap muka tidak di lingkungan sekolah bahkan di rumah dari pada guru, dirinya mengungkapkan itu merupakan kesalahan kecil yang telah tertanggulangi oleh Dindik.

“Nah, itu akibat dari informasi yang tidak sampai,” tandasnya.

Dirinya menambahkan, tetapi dinas lebih menekankan agar proses pembelajaran berkelompok dapat tetap dilakukan secara daring, dalam artian meskipun anak tersebut berada di rumah namun tetap dilakukan proses belajar kelom­pok dalam jaringan dengan jum­-lah maksimum yang ditetapkan oleh guru bidang studi,

Hal yang sama juga akan dilaksanakan oleh siswa yang tidak memiliki fasilitas seperti android, guru akan melakukan kunjungan untuk melihat siswa tersebut dan akan membawa tugasnya.

“Tapi kalau yang luring pasti kan ada guru kunjung, saya kira ada kendala-kendala teknis berupa sarana dan pra sarana anak-anak tidak punya android, mereka pasti akan diantarkan materi oleh guru,” tandasnya. (Mg-6)