Dinas PK Klaim Tunggu Usulan Pemkab
Belum Ada SMP dan SMA di Inamosol
AMBON, Siwalimanews – Kendati hingga kini belum ada sarana pendidikan berupa SMP dan SMA di Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) namun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku mengklaim jika menunggu usulan dari pemkab.
“Kita tetap menunggu usulan dari Pemkab SBB dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat, untuk mengajukan pengusulan pembangunan SMP dan SMA di Kecamatan Inamosol,” tandas Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku, M. Saleh Thio, saat dikonfirmasi wartawan, di kantor Gubernur Maluku, Senin (9/9), menyikapi aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan mahasiswa asal Kabupaten Seram Bagian Barat yang menamakan Pemuda Mandiri Peduli Rakyat (PMPR) Maluku di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (4/9).
Dikatakan usulan dari pemkab SBB tetap akan menjadi perhatian serius untuk ditindaklanjuti.
“Silahkan, mau tahun sekarang atau tahun mendatang kita akan lihat, proses usulan itu dari pemkab disana karena mereka yang lebih mengetahui kondisinya,” jelasnya.
Didemo
Baca Juga: Pangdam: Media Penting Tumbuhkan Budaya MenulisBelum maksimalnya pelayanan pendidikan dan sekolah yang memadai di Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), mendorong Aliansi Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) melakukan aksi demo di Dinas Pendidikan Provinisi Maluku Rabu (4/9).
Aksi puluhan pemuda ini dilakukan, sejak pukul 10.40 WIT di kantor Dinas Pendidikan di Jalan A Yani Ambon dikoordinir langsung Erpan Tella. Dalam aksi terebut mereka menngatakan, sampai sekarang pendidikan di Kecamatan Inamosol belum dinikmati masyarakat.
Sambil membawa alat peraga satu buah bendera Merah Putih dan spanduk serta Pamlet yang bertuliskan, bebaskan masyarakat pegunungan dari penjajahan modern, Kecamatan Inamosol butuh transportasi jalan, jembatan, pelayanan kesehatan, dan pendidikan seperti SMP dan SMA baik dari Pemprov Maluku maupun Pemkab SBB.
“Kami meminta kepada Dinas Pendidikan agar dalam waktu dekat dapat membangun gedung sekolah tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Inamosal Kabupaten Seram Bagian Barat dan mendesak Gubernur Maluku untuk mencopot Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku,” teriak pendemo.
Pendemo meminta keadilan dan kesejahteraan agar Kecamatan Inamosol mampu berkembang dan sejajar dengan kabupaten lainnya di Maluku. “Kami meminta Pemerintah Provinsi Maluku agar memperhatikan kesejahteraan kami. Masyarakat Inamosol Kabupaten SBB sama seperti dengan masyarakat lain yang berada di Provinsi Maluku,” tandasnya.
Tak lama berorasi, sekitar pukul 10.50 WIT, para pendemo ditemui langsung oleh Kabid SMK, Gatot Saifudin, Kabid Dikmen Sirhan Pelu, Kepala Seksi Sarana SMK Vince Mandako dan dua staf lainnya.
Dihadapan perwakilan dinas yang menemui pendemo mewakili Kepala Dinas Pnedidikan Saleh Thio, pendemo kembali membacakan tuntutan dan pernyataan sikap mereka.
“Meminta Kepala dinas Pendidikan Provinsi Maluku agar segera membangun gedung sekolah tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Inamosol, karena kami menganggap Kabupaten Seram Bagian Barat tidak mampu memberikan itu secara merata sejak Indonesia Merdeka 74 tahun sampai sekarang ini,” teriak Erpan Tella selaku koordinator aksi.
Tuntutan lainnya mendesak Gubernur Maluku, Murad Ismail untuk mencopot Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, Saleh Thio karena dianggap gagal menjalankan amanah mencerdaskan kehidupan bangsa, dimana minimnya sarana prasarana pendidikan dan lebih sadisnya Kecamatan Inamosol tidak memilik sekolah SMP dan SMA.
“Kami meminta dengan tegas Kepala Dinas Pendidikan segera membangun gedung sekolah SMP dan SMA di Kecamatan Inamosol sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 dan UU No 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional,’ ujarnya.
Selain itu, mendesak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku untuk memberikan Pendidikan yang layak dan didukung dengan tenaga guru yang profesional di Kecamatan Inamosol sesuai dengan sekolah- sekolah yang ada pada lingkup Kota Ambon.
“Kami di sini tidak berbicara tentang persyaratan pembangunan sekolah, melainkan kami ingin menanyakan kapan sekolah SMA dibangun. Kami tidak mengakui adanya Kabupaten Seram Bagian Barat, maka itu kami datang ke sini menyampaikan aspirasi kami. Kami akan terus mengawal proses ini sampai adanya pembangunan gedung SMP dan SMA di Kecamatan Inamosol,” ujar pendemo.
Menyikapi tuntutan itu, Kabid SMK Gatot Saifudin dan Kabid Dikmen Sirhan Pelusecara bergantian menyampaikan terima kasih dan tuntutan yang disampaikan pendemo akan ditindaklanjuti dengan menyerahkan tuntutan kepada kepala dinas.
“Kami mengapresiasi aksi yang dilakukan hari ini, semuanya menginginkan pelayanan pendidikan yang layak di Kecamatan Inamosol, tuntutan dari peserta aksi akan kami sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti,” janji perwakilan Dinas Pendidikan itu. (S-39)
Tinggalkan Balasan