AMBON, Siwalimanews – Mensiasatinya keku­ra­ngan armada pema­dam ke­ba­karan, Dinas Pemadam Ke­bakaran dan Penyelama­tan Kota Ambon terpaksa ha­rus mening­katkan kualitas pada 12 armada yang dimiliki.

“Jadi kami hanya bikin re­kondisi, meningkatkan ke­mam­puan mobil itu dari yang awalnya menggunakan pompa portabel kita pasang pompa PTO yang penggeraknya dari mesin mobil tu sendiri supaya lebih safety dan aman peng­gunaan dalam waktu lama,” tutur Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon, Edwin Pattikawa kepada Siwalima, di Balai Kota Ambon, Senin (26/4).

Pattikawa menuturkan, pi­haknya belum dapat memiliki 8 armada baru walaupun su­dah diusulkan, sebab angga­ran masih sangat dibutuhkan bagi penanganan Covid-19.

“Jadi mobil pemadam itu rata-rata diatas 1 M per unit untuk ukuran medium truck, antara 1,1 sampai 1,3 M,” bebernya.

Dirinya menambahkan, dalam tahun ini pihaknya akan merekon­disi dari pompa portabel menjadi pompa PTO untuk satu unit arma­-da yang kemudian akan diikuti di tahun depan dua mobil juga.

Baca Juga: Pelaku Perjalanan dari Bandara Pattimura Gunakan Genose

“Karena memang anggaran kami me­mahami akhirnya belum bisa terpenuhi tapi kita tetap optimis dengan kondisi anggaran kita akan atur supaya kalau bisa secara bertahap kita harus me­menuhi kebutuhan itu,” pungkasnya.

Terkendala Anggaran

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Penambahan armada untuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon terkendala anggaran.

Dinas dibawa pimpinan Edwin Pattikawa tahun 2021 telah berencana menambah 8 unit lagi untuk membantu tugas di lapangan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon, Edwin Pattikawa mengungkapkan pihaknya masih kurang delapan unit lagi mobil pemadam. “Idealnya mesti 20 unit mobil damkar. Saat ini masih 12 unit dan harus ditambah 8 unit. Pelan-pelan lah sesuai kemampuan keuangan daerah, kami tidak mungkin paksa lebih juga,” ungkap Pattikawa kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (13/4).

Dirinya mengungkapkan, situasi dan kondisi yang terbilang belum kondusif akibat pandemik Covid-19, maka pihaknya belum berani untuk mengaju­kan permintaan penambahan armada Damkar. “Kami memang mau (tambah armada-red), tapi PAGU anggaran sudah ditetapkan tidak bisa rubah. Kami usulkan dianggaran ada 2021. Cuma yah begitulah situasinya, anggaran tidak mencukupi,” jelas Pattikawa.

Oleh sebab itu, dengan armada yang ada harus diberdayakan untuk mem­bantu masyarakat. “Jadi 12 armada yang sekarang kita fokus peningkatan perawatan saja dulu. Misalnya dari segi pompa portabel kami tingkatkan ke pompa PTO. Kami sesuaikan dengan uang di Pemda Kota Ambon. Bisa untuk perawatan lama dulu, belum bisa tambah,” bebernya.

Dikarenakan armada yang kurang itu, dirinya meminta pengertian dari masyarakat apabila penanganan justru lamban. “Kalau memang begitu, jangan marah lah. Karena kami belum ada disemua posisi. Cuma berada di kantor pusat kota dan kantor Passo,” pintanya.

Dirinya juga berharap penambahan pos seperti yang pernah dijanjikan dapat terlaksana dengan cepat agar memper­mudah kerja di lapangan. “Meski terbatas armada, tapi pos itu bisa membantu kita. Dalam arti untuk katong tempatkan satu mobil ditiap pos lah untuk sementara. Sebab kita punya standar pelayanan kan minimal 15 menit setelah ada laporan harus tertangani,” ungkapnya.

Untuk penambahan pos tahun ini lanjutnya, akan realisasi satu unit di kecamatan Teluk Ambon. “Setahu beta (saya) hanya satu saja, ada di Teluk Ambon. Nanti akan dikerjakan Dinas PUPR Kota Ambon. Sisa 2 unit di Nusaniwe dan Leitisel,” pungkasnya. (S-52)