NAMLEA, Siwalimanews –  Erwin Tanaya Kader Partai Demokrat asal Kabupaten Buru yang dilengserkan dari kursi ketua fraksi gabungan dengan nama Fraksi Bupolo nyaris baku hantam dengan Ketua DPRD Buru Partai Golkar Muh Rum Soplestuny saat paripurna, Selasa (26/7).

Pantauan Siwalima, kejadian bermula ketika rapat paripurna dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi dan laporan Banggar sekaligus persetujuan DPRD terhadap Ranperda LPJ APBD tahun anggaran 2021.

Saat rapat baru dibuka, Erwin melakukan interupsi karena tidak terima dilengserkan dari kursi ketua fraksi.

Ia kemudian sempat beranjak ke meja pimpinan dewan untuk menye­rahkan foto copy kesepakatan ber­sama tiga partai yang menetapkan dirinya sebagai ketua fraksi Bupolo. Ia juga mempermasalahkan status­nya yang diselenger tanpa ada persetujuan dari Partai Demokrat.

Erwin meminta tanggapan dari Ketua DPRD atas masalah internal di Fraksi Bupolo. Hal ini memancing beberapa anggota dewan ikut angkat bicara.

Baca Juga: DPRD Dorong Percepatan Pencairan Dana Bencana

Situasi mulai memanas, karena ada beberapa anggota dewan yang menyela pembicaraan Erwin dan dibiarkan oleh pimpinan sidang.

Erwin ngotot meminta waktu agar ia dapat menyampaikan masalah internal fraksi di rapat hari itu. Ia menuntut ketua dewan menjawab masalah pergantian ketua fraksi yang melenceng dari kesepakatan dengan tiga partai.

Sudah ditanggapi pimpian, Erwin tidak puas dengan penjelasan itu. Erwin terus berteriak agar ketua dewan kembali memberikan waktu satu menit untuk ia memberikan penjelasan. Namun tidak ditang­gapi.

Karena semakin memanas, maka Iksan Tinggapy dari Fraksi Partai Golkar yang berusaha mendingin­kan situasi, dengan menawarkan sidang sebaiknya diskorsing dahulu.

Setelah Iksan berbicara, Maser Salasiwa dari Fraksi PPP juga meminta agar rapat paripurna fokus saja pada agenda inti, sehingga jangan lagi melebar ke persoalan lain.

Saat Mazer mulai berbicara, pengeras suara diduga sengaja dimatikan. Sedangkan Erwin terus berteriak agar tetap diberikan waktu satu menit untuk berbicara oleh pimpinan sidang. Erwin mencoba menggunakan pengeras suara di mejanya. Tapi sudah dimatikan sehingga ia sempat getah dan ber­tanya kenapa pengeras suara dima­tikan.

Erwin bangun dari kursi dan membanting pengeras suara di mejanya. Ia terus meninggalkan kursi dan berjalan ke arah meja pimpinan sidang.

Setibanya di depan meja pimpi­nan, tangan kiri Erwin yang sedang memegang botol air meniral dilem­parkan ke bawah meja pimpinan.

Dari arah belakang, anggota Partai Nasdem yang kini mengambilalih kedudukan Erwin sebagai Ketua Fraksi Bupolo, Robi Nurlatu juga terlihat melempar air mineral ke tubuh Erwin Tanaya.

Namun meleset dan Erwin terlihat melenggang kangkung  meninggal­kan ruang sidang. Insiden pelem­paran air mineral itu, ikut menyulut emosi Ketua Dewan.

Rum Sopletuny berlari ke arah Erwin Tanaya dan tangan kirinya dilayangkan untuk memukul Erwin. Tapi ditangkis Erwin dengan tangan kanan.

Rum Soplestuny berusaha terus memukul dengan tangan kanan  dan Erwin juga tidak hanya berdiam balik balas memukul.

Suasana kacau itu keburu dilerai Djalil dan Dali serta sejumlah orang yang bergegas ke arah Rum dan Erwin. Keduanya lalu dipisahkan.

Insiden baku pukul yang tidak diduga itu ditonton Penjabat Bupati dan Ia tidak ikut melerainya. Dalam situasi kacau itu terdengar ada teria­kan dari sejumlah tamu undangan, agar tetap menjaga Marwah DPRD sehingga tidak harus sampai terjadi saling baku pukul.

Insiden yang tidak berlangsung lama itu tidak sampai mengganggu  jalannya rapat paripurna.

Rum Soplestuny kembali memim­pin jalannya rapat paripurna hingga selesai. Sedangkan Erwin memilih meninggalkan ruang rapat guna menghindari insiden lanjutan.

“Beta langsung pulang supaya seng ribut,” singkat Erwin.

Sementara itu jubir Fraksi Bupolo, Rifai Takimpo saat menyampaikan pandangan akhir fraksi, sempat menyampaikan permintaan maaf atas nama fraksinya atas insiden itu. (S-15)