BULA, Siwalimanews – Diduga sejumlah swalayan maupun took di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Barat melakukan manipulasi harga barang, sehingga membuat masyarakat selaku konsumen selalu dirugikan.

Hal ini dikemukakan salah satu warga Kota Bula yang mengaku sangat dirugikan Usman Keliobas kepada wartawan di Bula, Selasa (23/4).

Menurutnya, para pemilik swalayan dan toko ini melakukan manipulasi harga dengan cara cara tidak memasang label harga pada rak di setiap barang yang dijual, serta tidak memberikan hasil print struk belanja kepada konsumen.

“Atas dasar itu, maka kami mohon bantuan pihak Disperindag Koperasi dan UKM SBT untuk lakukan penertiban. Jika tidak, sebaiknya kita akan hadirkan saja Indomaret dan Alfamidi di daerah kita, karena selain harga barang yang lebih murah, mereka juga lebih jujur,” tandas Keliobas

Sementara itu Kadis Perindag Koperasi dan UKM SBT Adam Rumbalifar dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (23/4) membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Tetelepta Ajak Perindo Berjuang Bersama Bangun Maluku

Menurutnya tidak samua toko dan swalayan di Kota Bula yang memakai alat bayar untuk memberikan struk belanja atau resi kepada pembeli dengan harga yang sama dengan dietalase maupun dengan harga pada setiap produk juga sangat berbeda.

“Alasan dari para pemilik took dan swalayan karena ada perubahan tempat pajangan produk, tetapi tidak lagi diubah yang di etalase,” ungkap Adam.

Walaupun demikian, Adam berjanji  akan menindak lanjuti hal tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen serta sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.(S-27)