AMBON, Siwalimanews – Puluhan pedagang Pasar Waiheru mengadu ke DPRD karena diancam Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI).
Kedatangan perwakilan para pedagang ini diterima Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Hary Far Far di ruang komisi, Kamis (23/9).
Perwakilan pedagang Hasim Rohim mengungkapkan, banyak pedagang yang diajak untuk masuk dalam organisasisasi APKLI, namun para pedagang tidak mau.
“Karena para pedagang tidak mau, mereka (APKLI-red) katakan kalau tidak mau masuk dalam organisasi ini maka akan dikeluarkan. Jadi mereka tidak segan-segan untuk keluarkan para pedagang dari Pasar Waiheru dari tempat jualannya,” ungkap Rohim.
Akibat ancaman tersebut lanjut Rohim, maka para pedagang mendatangi DPRD untuk melaporkan ancaman yang dilakukan pihak APKLI. Selain itu, APKLI sendiri tidak mau pihak Disperindag melakukan penagihan retribusi.
“Maunya pihak APKLI ini mereka yang tagih retribusi, untuk itu kami minta DPRD cari solusi bagi kami para pedagang di Pasar Waiheru,” ucapanya.
Lanjut Rohim, dengan adanya ancaman itu para pedagang merasa tidak nyaman. Untuk itu mereka mengusulkan satu nama yang akan mengakomodir para pedagang dari Pasar Waiheru.
Kepada perwakilan pedagang Pasar Waiheru, Wakil Ketua Komisi II Hary Far-Far mengatakan, pekan depan akan mengundang perwakilan pedagang dan Disperindag serta pihak APKLI untuk mempertanyakan dugaan ancaman yang dilakukan mereka terhadap sejumlah pedagng di Pasar Waiheru.
“Jadi nanti kita agendakan dulu. Memang benar ini rumah masyarakat, jadi siapa saja boleh datang untuk mengadu,” ucap Far Far .
Far Far berjanji akan mengecek juga terkait semua setoran restribusi di Pasar Waiheru. “Jangan ada intimidasi-intimidasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, pedagang juga kan cari hidup, jadi nanti kita bicarakan pekan depan,” janjinya. (S-51)