AMBON, Siwalimanews – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimurry meminta agar daerah yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) jadi prioritas program elektrifikasi.

Pasalnya, selama ini masyarakat yang berada di daerah 3T sangat merasakan dampak dari belum adanya listrik selama 24 jam.

Hal ini tentunya menjadi salah satu tanggungjawab dari PLN untuk segera dituntaskan, walaupun dari data PLN hanya tersisa 205 desa yang belum terelektrifikasi.

“Faktanya dibeberapa tempat kita lihat sendirian masyarakat memiliki kesulitan untuk mendapatkan pelayanan listrik, apalagi di wilayah 3T itu,” ujar Wattimurry kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Senin (4/3).

Mirisnya lagi, lanjut Wattimury dalam pengawasan Komisi II dibeberapa daerah 3T masih ditemukan tiang-tiang listrik telah berdiri tetapi jaringan kabel dan alat pendukung lainnya belum ada sama sekali.

Baca Juga: Wujudkan Jakarta Sebagai Kota Global

Dirinya menduga persoalan ini teehasi akibat dari keterbatasan anggaran, tetapi paling tidak PLN harus memikirkan langkah untuk mengatasi masalah ini kedepan.

“Di wilayah 3T itu mesti kita akui ada begitu banyak potensi laut seperti perikanan tapi mereka diperhadapkan dengan kondisi ketersediaan listrik yang belum memadai akibatnya mubasir. Ini yang harus menjadi perhatian serius pemerintah dan PLN,” tegas Wattimurry.

Wattimurry pun meminta PLN harus memprioritaskan penyele­saian persoalan listrik di wilayah 3T sebab kebutuhan listrik tidak boleh ditunda oleh siapapun. (S-20)