PIRU, Siwalimanews – Aksi demonstrasi yang dilakukan massa pendukung salah satu pasangan calon bupati yang kalah pada kontestasi Pilkada SBB, berlangsung ricuh di Kantor KPU SBB, Jumat (23/8).

Akibat kericuhan tersebut, mengakibatkan 3 pendemo tertembak, sementara dua lainnya yang diduga sebagai provokator diamankan oleh pihak kepolisian.

Pantauan Siwalimanews di Kantor KPU SBB, aksi ratusan massa dari kalangan masyarakat merupakan pendukung dari salah satu calon bupati itu mengamuk karena tidak menerima hasil perhitungan suara dan keputusan KPU SBB yang memenangkan pasangan lain. Massa menilai pesta demokrasi ini penuh dengan kecurangan.

Ratusan massa mengamuk di depan Kantor KPU SBB dan memaksa masuk menemui pimpinan KPU SBB, namun dihadang oleh personel dari Polres SBB yang di back up anggota TNI. Aksi massa yang dilakukan ratusan orang ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polres SBB dan dibantu anggota TNI.

Saat aksi berlangsung beberapa jam kemudian, mediasi pun dilakukan antara aparat kepolisian dan para demonstran, dimana aparat kepolisian minta agar aksi digelar secara damai. Namun himbauan itu tak digubris, massa tampak semakin tidak terkendali, dan membuat aparat keamanan yang dikerahkan tidak mampu berbuat banyak, sehingga bantuan pengamanan pun ditambahkan.

Baca Juga: 80 Lulusan FPIK Unpatti Jalani Yudisium

Aksi saling dorong antara petugas dan massa tak terelakan, situasi pun kian memanas, massa terlihat melempari petugas dengan menggunakan benda keras dan air mineral serta melakukan perlawanan dengan cara menendang petugas.

Melihat situasi yang tak bisa terkendali dan anarkis, puluhan pasukan anti huru hara (PHH) dikerahkan untuk menghalau dan memecah konsentrasi massa dengan menyemprotkan air dari mobil water canon hingga mengeluarkan tembakan gas air mata, bahkan terdengar suara tembakan senjata api.

Melihat aparat mulai mengeluarkan tembakan, ratusan massa ini pun terlihat kocar-kacir, dan tiga diantaranya terkena temabakan peluru karet sehingga terjatuh di jalan yang kemudian dievakuasi ke mobil untuk dilarikan ke RS.

Aksi yang dilakukan ratusan massa ini, merupakan bagian dari skenario dalam simulasi pelatihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang diselenggarakan Polres SBB, dalam rangka menghadapi pilkada, baik pemilihan gubernur mapun bupati tahun 2024.

Sekda SBB Leverne A Tuasuun kepada wartawan disela-sela simulasi itu mengatakan, pemda memberikan apresiasi kepada Polres SBB dan juga TNI atas dilaksanakannya simulasi ini. Simulasi yang digelar ini, bukan untuk menakuti masyarakat SBB, tetapi standar yang harus dilaksanakan setiap menjelang pemilu.

“Selaku pemda saya berharap, simulasi Sispamkota ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, karena tidak ada gunanya sampai terjadi hal-hal yang anarkis tersebut, karena kita sudah diatur dengan ketentuan, sehingga diharapkan pilkada serentak di SBB dapat berjalan dengan aman dan damai,” ucapnya.

 

Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan menjelaskan, dengan digelarnya Sispamkota ini merupakan salah satu kemampuan Polri, khususnya Polres SBB yang terus dilatih dan meningkatkan kemampuan, sehingga ke depan dalam  menangani atau pengamanan pilkada, Polres SBB dibantu oleh TNI sudah sangat siap untuk mengamankan pilkada nanti.

“Simulasi Sispamkota ini dimulai dari tahapan-tahapan yang telah digelar, artinya kita semua sudah diatur sesuai dengan SOP, bahkan dalam penanganannya pun kita sudah ditetapkan. Hal ini tidak serta-merta kita langsung menggunakan kekuatan tertinggi kita, istilahnya kita menangani kejadian itu secara proporsional dan profesional,” ucap kapolres.

Kapolres mengajak kepada lapisan masyarakat di bumi Saka Mese Nusa ini untuk mendinginkan diri masing-masing dan jangan sampai terprovokasi isu-isu murahan yang dapat menggangu situasi lamtibmas di daerah ini.

Sementara Dandim 513 Letkol Infantri Rudolf G Paulus menjelaskan, dengan dilaksanakannya simulasi Sispamkota ini, maka TNI dalam hal ini Kodim SBB siap untuk sama-sama dengan Polres dalam membekap pengamanan menjelang pilkada nanti.

“Kodim SBB akan siapkan 200 personel untuk mengamankan pilgub dan pilbup tahun ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, simulasi Sispamkota ini berlangsung di ruas jalan utama Desa Neniari atau tepatnya di depan Kantor KPU SBB yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres SBB Djafar Lesy.

Sedangkan pasukan yang dikerahkan dalam simulasi gabungan TNI/Polri sebanyak 300 personel. Simulasi ini disaksikan oleh sekda dan jajaran Komisioner KPU SBB.(S-18)