AMBON, Siwalimanews – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI) menyampaikan protes terhadap kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM dengan mendatangi Knator Gubernur Maluku, Senin (5/9).

Tiba di Knator Gubernur, puluhan mahasiswa ini kemudian melakukan orasi secara bergantian. Hampir dua jam lamanya mereka berorasi, akhirnya Kabid Kewaspadaan pada Kesbangpol Maluku M Syukur Asel menemui puluhan mahasiswa ini.

Didepan M Syukur Asel, Ketua PMII Cabang Ambon Marwan Titahelu kemudian membacakan apa yang menjadi tuntutan mereka ke pemerintah, adapun tuntutan PMII yakni, pertama, PMII menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, kedua,  PMII juga mendesak pemerintah untuk secara serius dan sunguh-sungguh membarantas mafia BBM, ketiga, PMII juga mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, dan mendorong pemerintah untuk mengungkap keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi. Kelima, PMII juga mengontrol dan menertibkan harga jual BBM bersubsidi eceran.

“Kebijakan kenaikan harga BBM ini akan sangat berdampak bagi perekonomian di Maluku. Kami tentu tidak bisa menolak kebijakan ini, tapi paling tidak, ada solusi bagi masyarakat, agar tidak terjadi ketimpangan atas kebijakan tersebut,” tandas Marwan.

Usai membacakan lima poin tuntutan mereka, Marwan kemudian menyerahkannya kepada akhirnya Kabid Kewaspadaan pada Kesbangpol Maluku M Syukur Asel.

Baca Juga: SDN 10 Jadikan Tarung Derajat Sebagai Pelajaran Ekstra Kurikuler

Didepan massa PMII, M Syukur Asel berjanji, akan menyampaikan tuntutan massa PMII kepada Gubernur Maluku. Usai mendengar penjelasan dari Asel, puluhan mahasiswa ini kemudian membubarkan diri pada pukul 12.30 WIT, kemudian mereka melakukan long march menuju ke DPRD Maluku di kawasan karang Panjang. (S-25)