AMBON, Siwalimanews – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon Laksamana Pertama TNI Budi Purwanto, menghadiri sekaligus menjadi nara­sumber pada acara apresiasi dan peng­hargaan prestasi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan Unpatti Prodi Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.

Kegiatan yang dipusatkan di ruang seminar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti, Rabu, (28/8) dilaksa­nakan dalam bentuk diskusi panel dengan topik “Pembangunan Karakter Mahasiswa Prodi PSP Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan NKRI”.

Danlantamal yang membawakan ma­teri tentang Jati Diri Bangsa Maritim ini menjelaskan, dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Perairan Indonesia yang mendeklarasikan wawa­san nusantara, menyatukan nusantara dalam suatu kekuatan hukum untuk menghindari disintegrasi bangsa Indonesia yaitu “Deklarasi Djuanda” 1957 dan bukan awal dari deklarasi Indonesia sebagai negara kepulauan namun me­rupakan penyesuaian terhadap Prokla­masi 17 Agustus 1945.

“Jati diri bangsa maritim, seperti yang diucapkan Presiden RI pertama Ir. Soekarno bahwa apabila suatu bangsa kehilangan jati dirinya, maka bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan hidup dan akan punah. Untuk itulah, bangsa Indonesia harus kembali kepada jati dirinya sebagai bangsa bahari agar dapat bertahan hidup sepanjang masa,” tandas Danlantamal.

Diejalskan, perbatasan wilayah per­airan Indonesia diakui dunia internasional dengan terbitnya UNCLOS 1982. Indonesia merupakan negara kepulauan serta memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil laut dari garis dasar pantai, sebagai perluasan hak-hak ber­daulat atas kekayaan alam untuk landasan kontinen serta Indonesia juga masih miliki hak atas pengelolaan natural reseources di laut bebas dan di dasar samudera.

Baca Juga: Tekan Angka Pelanggaran Lalin, Ops Patuh Digelar

“Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. kita terlalu lama memung­gungi laut, memunggungi samudera, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita kembalikan semuanya, sehingga jalesveva jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali lagi membahana,” tandas Danlantamal mengutip pesan Presiden Joko Widodo kepada seluruh rakyat Indonesia.

Danlantamal berharap, dengan dilak­sa­nakan kegiatan ini, dapat memahami tentang pembangunan karakter maha­siswa demi persatuan dan kesatuan NKRI, khususnya tentang jati diri bangsa mari­tim, karena wilayah Maluku miliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar.

“Untuk itu, generasi muda diharapkan berjuang memajukan pembangunan di Maluku, terutama pada sektor kelautan dan perikanan yang nantinya dapat mensejahterakan masyarakat di provinsi ini,” harap Danlantamal.(S-21)