AMBON, Siwalimanews – Annual meeting atau pertemuan tahunan para pimpinan perguruan tinggi negeri se-kawasan timur Indonesia, resmi dimulai, Senin (7/10).

Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, dipusatkan pada salah satu hotel di Kota Ambon, yang dihadiri oleh kurang lebih 46 pimpinan perguruan tinggi negeri se-kawasan timur Indonesia.

Bahlil Lahadalia pada kesempatan itu mengatakan, kualitas SDM seseorang tidak dijamin dari kuliah pada kampus-kampus terkenal, tetapi soal pengembangan dan kualitas seseorang itu dari dalam diri sendiri.

“Diri saya juga tidak sempurna, saya kuliah di kampus yang bahkan dicari dalam google pun tidak ditemukan, STIE Jayapura dengan kondisi sederhana, tetapi tapi saya bisa berkompetisi dengan sahabat-sahabat saya dari universitas-universitas besar lain. Jadi kampus itu hanya sebagai instrumen tetapi bukan penentu,” tuturnya.

Untuk itu kata Bahlil, bagi para pimpinan perguruan tinggi swasta, jangan minder ketika bertemu dengan rektor-rektor dari universitas negeri, sebab belum tentu juga mereka yang terbaik, sebab pada umumnya, semua adalah orang-orang hebat dan terpilih.

Baca Juga: Akhir Oktober KPU Gelar Debat Publik Paslon Gubernur Putaran Pertama

Di tempat yang sama, Rektor Unpatti Profesor Fredy Leiwakabessy mengatakan, annual meeting sangat strategis untuk bagaimana memperjuangkan secara sungguh-sungguh kepentingan pengembangan SDM di wilayah kawasan timur Indonesia yang diketahui memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar.

“Di kawasan ini terutama Maluku, kita memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam soal SDM untuk mengelola SDA yang melimpah. Untuk itu kita butuh SDM yang berkualitas dan untuk menciptakan SDM itu sangat ditentukan pada fasilitas sarana prasarana SDM pendukung di perguruan tinggi itu sendiri,” tandas rektor.

Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia, Profesor Ahmad Alim Bahri mengaku, tahun 2023 kemarin dilaksanakan musyawarah konsorsium perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia di Kota Balikpapan.

Kemudian selanjutnya dilaksanakan musyawarah kerja di Kota Makassar yang dipelopori oleh Universitas Hasanuddin dan dilanjutkan dengan pembentukan Forum Komunikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat saat itu, selain agenda kegiatan lainnya.

“Kemudian pada saat dilaksanakan deklarasi di Universitas Hasanuddin Makassar, saat itu juga dilaksanakan program pelaksanaan kerjasama Indonesia antar perguruan tinggi negeri di kawasan timur Indonesia, sehingga disepakati pada saat itu 56 judul penelitian kerjasama antar PTN  kawasan timur dengan berbagai perguruan tinggi di kawasan Indonesia lain dan ditambah Brunei dan Malaysia,” ujarnya.

Selanjutnya, pada tahun 2025 mendatang, hasil penelitian kerjasama tersebut kata dia, akan diselenggarakan seminar internasional di Brunei Darussalam dan kemudian, itu akan menjadi dorongan bagi PT dalam rangka pelaksanaan kerjasama internasional untuk mewujudkan cita-cita dan harapan semua PTN kawasan timur Indonesia menuju kota university.

“Semoga perguruan tinggi kawasan timur Indonesia dapat semakin berkembang dan maju,” harapnya.

Untuk diketahui kegjatan ini akan berlangsung hingga 8 Oktober  dengan dua agenda penting yang akan dilaksanakan., yaitu workshop tentang manajemen publikasi jurnal dan mengenai akreditasi penguatan tata kelola dan integrasi learning management system di PTN KT.(S-25)