BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Maluku Turun
AMBON, Siwalimanews – Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku meliris, jumlah penduduk miskin di Maluku mengalami penurunan sebanyak 1,3 ribu jiwa jika dibandingkan dengan bulan September 2019.
Penduduk miskin di Maluku per Maret 2020 sebanyak 318.18 ribu jiwa atau mengalami penurunan bila dibandingkan September 2019 yang bertengger di angka 319.51 ribu jiwa,” jelas Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi, dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Kamis (16/7).
Menurutnya pada bulan Maret 2020 penduduk miskin di Maluku sebesar 17,44 persen, sedangkan di September 2019 lalu sebanyak17,65 persen. sehingga presentasi untuk penduduk miskin di Maluku mengalami penurunan sebesar 0,21 persen.
“Saat ini penduduk miskin di Maluku 318.18 ribu jiwa atau turun 0,21 persen,” kata Asep.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan, pada Maret tahun 2020 sebesar 268.30 ribu jiwa. “Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 3,1 ribu jiwa dibandingkan dengan September 2019 yang sebesar 271.37 ribu jiwa,” katanya.
Baca Juga: Banjir Rendam Inamosol dan Desa di BurselUntuk penduduk miskin di perkotaan, jelasnya, pada Maret 2020 tercatat sebanyak 49.89 ribu jiwa.
“Jumlah ini meningkat 1,7 ribu jiwa dibandingkan September 2019 yang menunjukkan angka 48.15 ribu jiwa,” jelasnya.
Sementara untuk persentasi tingkat kemiskinan di pedesaan pada Maret 2020 sebesar 26,21 persen, juga menurun bila dibandingkan September 2019 yaitu sebesar 26,63 persen.
“Besar kecilnya kemiskinan di Maluku, dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk dengan rata-rata pengeluaran di bawah garis kemiskinan,” jelasnya.
Dikatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
“Selain harus mampu mengurangi jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan,” harapnya.
Ditambahkan pada periode September 2019-Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 3,74 pada September 2019 menjadi 3,47 pada Maret 2020. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 1,11 pada September 2019 menjadi 1,01pada Maret 2020. Penurunan nilai kedua indeks ini (September 2019-Maret 2020) mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.
“Jika kita lihat lebih lanjut, penurunan hanya terjadi diperdesaan, sedangkan di perkotaan terjadi peningkatan,” katanya.
Menurunnya dua indikator katanya, merupakan indikasi yang cukup baik bagi usaha-usaha pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah.
Ini menggambarkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan sudah menuju kearah yang lebih baik karena peningkatan kesejahteraan penduduk miskin menuju kearah yang lebih merata.
“Perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk daerah perkotaan, karena terjadi peningkatan nilai P1 dan P2 di Maluku,” tandasnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan