AMBON, Siwalimanews – Berdasarkan hasil uji 26 sampel, baik kue, kolak, asinan, minuman maupun makanan (lauk-pauk) lainnya yang dilakukan oleh BOM, seluruhnya negatif dari bahan-bahan berbahaya, seperti boraks dan sejenisnya.

“Untuk itu, Takjil di wilayah Kota Ambon, pada umumnya aman buat di komumsi untuk jajanan berbuka puasa,” ungkap Kepala BPOM Hermanto usai uji sampel, di kawasan Masjid Al-Fatah Ambon kepada wartawan, Jumat (24/3) kemarin.

Menurutnya, dalam rangka pelaksanaan pengawasan pangan memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, BPOM bersama instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Disperindag, melakukan pengawasan, dimana pada kegiatan ini, dilakukan tidak hanya untuk takjil berbuka puasa, tetapi juga pengawasan ke toko-toko atau swalayan, sarana distribusi dan produksi.

Namun untuk Takjil, masing-masing ada sekitar 25-26 sampel yang diambil untuk diuji dan hasilnya, pada umumnya itu bebas bahan berbahaya.

“Pada pengawasan makanan takjil yang kita laksanakan, seperti sampel yang diambil dari pedagang takjil di Kebun Cengkeh dan Galunggung, juga Batu Merah, serta depan Masjid Alfatah. Sampel yang kita ambil, itu berdasarkan kajian mana produk-produk yang diduga mengandung bahan-bahan berbahaya, jadi tidak semua. hasilnya semua aman untuk dikonsumsi,”jelasnya.

Baca Juga: Walikota: Pemkot Belum Maksimal Kelola Keuangan

Dalam kegiatan tersebut kata Hermanto, pihaknya menghimbau para pedagang takjil agar jangan menggunakan bahan-bahan kimia maupun pengawet yang dapat membahayakan konsumen.

“Sampai saat ini belum ditemukan hasil yang tidak memenuhi syarat, semuanya masih aman dari bahan berbahaya. Kita juga lakukan pengujian mikrobiologi, itu untuk memastikan bahwa produk yang dimakan ini bebas dari bahan kimia fisik, yang hasilnya 5-6 hari kedepan,” tuturnya.

Sementara itu, terkait kebersihan, pihaknya juga meminta para pedagang agar menggunakan alat, seperti penjepit kue, sarung tangan ataupun plastik penutup, mengingat takjil yang dijajakan, itu rentan terhadap debu dan polusi. Hal ini agar, kebersihan dagangannya juga tetap terjaga. (S-25)