DOBO, Siwalimanews – Balai Pengawasan Obat dan Makanan Ambon bekerjasama dengan Pemkab Aru menggelar bimbingan teknis kepada petugas pasar.

Bimtek yang digelar sesuai program pasar pangan aman berbasis komunitas (PPABK) tersebut, dibuka Kadis Perindustrian dan Perdagangan Aru Bernadus Atdjas di lantai II UPTD Pasar Jargaria, Selasa (26/3).

Bernadus Atdjas saat membuka kegiatan itu,  menyampaikan apresiasi kepada BPOM Ambon yang telah memilih Pasar Jargaria sebagai pasar intervensi program pasar aman.

“Kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan Pemkab Aru pada program PPABK. Saya berharap petugas yang mengikuti bimtek mampu untuk mengaplikasikan pengetahuannya guna melakukan sampling dan pengujian menggunakan rapid test kit dari BPOM di Ambon sesuai target yang diberikan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Kepala BPOM  Ambon yang diwakili Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda, Siska Yanti dalam pemaparan materi menjelaskan, BPOM menyelenggarakan PPABK dengan strategi program yaitu, pelatihan, pengawasan, advokasi, monitoring dan evaluasi, serta replikasi pasar.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Melambung, DPRD Minta Operasi Pasar Tiap Pekan

Dikatakan, program ini diintegrasikan, dalam rangka menurunkan angka stunting dan meningkatkan kemandirian pemda dalam hal ini dinas yang mengelola pasar tradisional untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dari bahan berbahaya.

“Ada berbagai produk pangan, baik pangan segar maupun pangan olahan dengan mudah kita jumpai di pasar tradisional,” ujarnya.

Selain itu kataYanti, kurangnya pengendalian dan pengawasan yang dilakukan, menyebabkan masih banyaknya temuan pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, kuning metanil dan rodhamin B di pasar tradisional.

Disamping itu, keberadaan pangan yang mengandung bahan berbahaya tersebut tentunya sangat tidak diinginkan, karena dapat mengganggu Kesehatan konsumen.

“Olehnya, bimtek ini dilakukan untuk melatih petugas pengelola pasar agar dapat melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya, bahan pangan maupun produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya di pasar yang dikelolanya, melalui pengambilan contoh dan pengujian cepat menggunakan test kit serta melatih petugas pengelola pasar untuk membuat laporan hasil pengawasan yang akan disampaikan ke BPOM,” jelasnya.

Untuk itu kepada peserta bimtek, tim BPOM Ambon melakukan pengujian cepat terhadap 6 jenis sampel yang dibeli dari para pedagang takjil di area Pasar Jargaria guna mengetahui apa ada bahan berhaya atau tidak.

Sebelumnya, BPOM Ambon menyerahkan bantuan alat tes sampel (reptil) kepada Kepala Pasar Jargaria, Rony Seljaten.

Sedangkan peserta yang hadir dalam kegiatan bimtek tersebut yakni pegawai Dinas Perindag Kepulauan Aru dan Dinas Badan Pendapatan Daerah melalui UPTD Pasar Jargaria Dobo.(S-11)