AMBON, Siwalimanews – Utusan BPH Migas bersama dengan anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Barends, meninjau langsung proses pembangunan tangki LNG Waiame dalam persiapan konfersi minyak tanah ke gas di Maluku.

Sesuai dengan rencana, mulai tahun 2022 mendatang sudah mulai diberlakukan konversi dari minyak tanah ke gas ini sendiri.

“Jadi kita datang untuk melihat proses pembangunan tabung LNG di depot Waiame sekaligus persiapan untuk konfersi yang akan dilakukan dua tahun mendatang,” ungkap Kepala Seksi Pengaturan Pendistribu­sian Bahan Bakar Minyak BPH Migas, Heribertus Joko Kristiadi, kepada wartawan, usai melakukan kunjungan, kemarin.

Dirinya mengaku dari paparan pihak PT Pertamina Region VIII Maluku Malut,  tabung ini sendiri berkapasitas  2X1000 MT.

“Rencananya ketika dioperasikan itu semua sarana dan prasarana sudah harus siap oleh pihak Pertamina baik itu stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) sudah harus disiapkan,” ujarnya.

Baca Juga: Kasrul: Program Padat Karya Maluku Belum Maksimal

Terkait dengan sosialisasi dirinya meminta kepada Pertamina dan pemerintah daerah harus giat melakukannya.

“Bagaimana sosilisasi, itu adalah tugas Dirjen Migas dan pemerintah daerah dengan Pertamina tentunya secara rutin, harus menyiapkan sosialisasi itu,” pintanya.

Ditempat yang sama anggota komisi VII DRR Mercy Barends mengatakan dengan pembangunan depot gas diharapkan infrastrukturnya segera terselesaikan.

“Kami berharap Maret  2021 infrastruktur ini sudah selesai dan sudah bisa dibayarkan maka APBN 2022 sudah bisa menjawab kebutuhan konversi untuk Maluku dalam batang tubuh anggaran subsidi energi 3 kg,” tegas Barends.

General Manager Marketing  Operation Region VIII Maluku dan Maluku Utara Herra Indra Wirawan mengatakan, uji coba di tahun 2022 akan dilakukan di Kota Ambon untuk konversi mitan ke gas. “Masih banyak tahapan yang kita lakukan kedepan dan kemungkinan di tahun 2022 baru terealisasi,” tandasnya. (S-39)