JAKARTA, Siwalimanews –  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mencabut peringatan dini tsunami pasca gempa dengan magnitudo 7,4 skla richter di Larantuka, NTT.

Peringatan dini tsunami dicabut lantaran sudah lebih dari 2 jam BMKG tidak mencatat adanya kenaikan air laut.

“Dan sekarang sudah 2 jam setelah kejadian. Kini pukul 13.00 WIB lebih 24 menit, artinya sudah lebih dari 2 jam setelah kejadian dan tidak adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (14/12).

Menurutnya, hingga pukul 13.20, dimana 2 jam setelah kejadian gempa bumi yang terjadi pada pukul 11.20 WITA. Saya ulangi kejadiannya tadi pukul 11.24 menit waktu Indonesia bagian tengah. Kini peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” jelas Dwikorita.

Sebelumnya, dari hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi, dimana episenter gempa bumi pada koordinat 7,59 derajat lintang aelatan dan 120,24 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di Laut Flores pada jarak 112 km ke arah barat laut Kota Larantuka NTT dengan kedalaman pusat gempa 10 km.

Baca Juga: 123 Lulusan Fakultas Hukum Unpatti Ikut Yudisium

“Jenis mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di laut Flores,” kata Dwikorita. (S-45)