AMBON, Siwalimanews – Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, melepasliarkan 75 ekor burung dan 69 ekor reptil ke wilayah sebaran habitat asalnya di Maluku.

Ratusan burung yang dilepas ini, berasal dari hasil sitaan yang dilakukan oleh petugas BBKSDA Sumatera Utara, BBKSDA Jawa Timur dan BKSDA DKI Jakarta yang terdiri dari Kakatua Putih 3 ekor, Kakatua Tanimbar 2 ekor, Kakatua Maluku 25 ekor, Nuri Bayan 19 ekor, Nuri Maluku 16 ekor, Nuri Sayap Hitam 1 ekor, Kasturi Ternate 5 ekor dan Perkici Pelangi 4 ekor.

“Sedangkan untuk reptil terdiri dari jenis Soa Layar 27 ekor dan Kadal Lidah Biru 42 ekor. Sesuai dengan prosedur yang ada, untuk jenis satwa burung telah dilaku­kan pengujian penyakit avian influenza  dan penyakit lainnya yang bersifat zoonotic,” jelas

Satgas Polhut BKSDA Maluku, Seto dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Rabu (12/8).

Kata dia, satwa hasil sitaan BBKSDA Sumatera Utara sebanyak 14 ekor burung itu diterbangkan ke Maluku menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan (GA 193) dari Medan dan transit di Jakarta.

Baca Juga: DPRD Dukung Pemprov Tagih Hutang Mess Maluku

Selama transit di Jakarta 14 burung tersebut jalani pemeriksaan kesehatan di terminal kargo oleh dokter hewan dari BKSDA DKI Jakarta dan selanjutnya bersama satwa sitaan yang dititipkan di Pusat Penyematan Satwa (PPS) Tegalalur sebanyak 86 reptile dan aves diterbangkan ke Ambon menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Pada waktu bersamaan juga, 44 ekor burung asal Maluku hasil dari sitaan BBKSDA Jawa Timur juga diterbangkan ke Ambon menggunakan pesawat Lion Air. Seluruh satwa yang diangkut ditempatkan di dalam kandang transport sesuai dengan standar penerbangan (IATA). Setibanya di Bandara Pattimura Ambon satwa-satwa tersebut langsung dilakukan pengecekan kondisi kesehatan oleh petugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon dan petugas BKSDA Maluku. Selesai proses admini­strasi kargo dan karantina di ban­-dara seluruh satwa dipindahkan sementara ke kandang transit BKSDA Maluku. Satwa yang secara medis dan perilaku dinyatakan layak akan segera dilakukan pelepas ke alam liar.

Sementara itu, Direktur Kon­servasi Keanekaragaman Hayati Indra Exploitasia menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melakukan penyelamatan satwa liar yang menjadi korban kegiatan ilegal seperti, perburuan dan perdagangan ilegal.

“Satwa hasil sitaan kegiatan ilegal ini harus segera dikembali­kan ke asalnya untuk dilepasliar­kan agar sifat liarnya tidak hilang dan keseimbangan ekosistem di habitatnya tetap terjaga,” kata Indra

Pada kesempatan itu Indra juga menyampaikan terima kasih kepada Balai Karantina Pertanian, Otoritas Bandara, Bea Cukai, operator penerbangan dan para pihak yang telah mendukung upaya upaya pelestarian terhadap satwa liar kebanggan Indonesia.

Sementara itu Kepala BKSDA Maluku, Danny Pattipeilohy mengaku, pelepas liaran ratusan burung ini ke habitat aslinya itu, rencananya sebanyak 10 ekor burung Kakatua Maluku, 9 ekor Nuri Maluku, 4 ekor Perkici Pelangi dan 69 ekor reptil jika dimungkinkan akan dilaksanakan di kawasan konservasi Taman Nasional Manusela, sedangkan sisanya akan dilepas liarkan di kawasan konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai yang berada di Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah membantu terlaksananya trans lokasi satwa endemik kepulauan Maluku ini,” ucapnya. (S-39)