AMBON, Siwalimanews – Dinas Ketahanan Pangan Maluku, melatih masyarakat menanam tana­man hidroponik khususnya sayur-mayur di pekarangan dengan mem­berikan bantuan sebesar 10 juta kepada 50 kelompok.

“Jadi ini menjadi pilot projek kita mengajarkan kepada masyarakat mulai dari membuat alatnya, mena­nam. Dan kita dampingi hingga panen, kalau berhasil akan kita kem­bangkan ke kabupaten/kota lain di Maluku,” jelas Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Lutfi Rumbia dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Hidroponik yang berlangsung di gedung PKK Maluku, Rabu (12/8).

Menurutnya, memanfaatkan peka­rangan rumah untuk dijadikan lokasi untuk mengembangkan perekono­mian itu sangat bagus apalagi dite­ngah masa pandemi berlangsung.

“P2L hidroponik bertujuan, agar rumah tangga memiliki ketahanan pangan keluarga dan pemenuhan kecakupan gizi dapat diperoleh dari kegiatan itu serta agar rumah tangga memiliki akses pangan dimasa sosial distancing,” ujar Rumbia.

Selain itu, manfaat dari mengem­bangkan sayuran hidroponik ini sendiri juga agar keluarga tidak perlu mengeluarkan uang untuk menda­patkan sayuran segar.

Baca Juga: Pemkot Ambon Belum Bayar Insentif Nakes Corona

“Ini mudah dan sangat bermanfaat sekali, karena tidak harus membeli tetapi menanam dan panen sendiri,” kata Rumbia.

Ia meminta, kepada masing-masing kelompok penerima bantuan ini sendiri untuk membuatkan reke­ning dan diserahkan kepada Dinas Ketahanan Pangan.

Bantuan nanti lanjut Rumbia, akan diserahkan dalam bentuk uang tunai ke rekening kelompok dan diguna­kan untuk memuat alat hidroponik.

“Jadi nanti kita berikan uang untuk pembuatan alatnya dan nanti kita akan awasi karena anggaran yang kita keluarkan harus dipertang­gung jawabkan,” jelasnya.

Selain itu, tim juga akan melalukan pendampingan kepada setiap ke­lompok dalam memulai proses awal hingga panen nantinya.

“Petugas kita akan mendampingi semua kelompok, jadi mulai dari bagaimana menanam dan seterus­nya,” ungkapnya.

Sementara itu, ketua Tim Pengerak PKK Maluku, Widya Murad Ismail mengungkapkan, pangan menjadi kebutuhan dasar bagi manusia yang mana tuntutan pemenuhan pangan merupakan pemenuhan hak asasi manusia.

“Pangan diprioritaskan bagi ma­nusia, untuk itu diperlukan keter­libatan dan tanggung jawab banyak pihak ditengah pandemi Covid-19,” ujar Widya.

Widya juga mengajak kelompok penerima program ini agar melak­sanakan program dengan baik, karena program ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan dan keta­hanan pangan keluarga dengan memetik sayur dari pekarangan sendiri.

“Mungkin nanti kita awasi, kita damping. Saya ingatkan jangan sampai panen lalu kegiatan ini selesai,” ingatnya.

Hadir pada acara ini sendiri perwakilan kelompok penerima dan juga ibu-ibu PKK Provinsi Maluku.(S-39)