BKKBN Gelar Implementasi Aplikasi Elsimil
Hindari Resiko Stunting
AMBON, Siwalimanews – Guna menghindarkan resiko stunting pada anak, maka BKKBN Maluku menggelar implementasi aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (Elsimil) tahun 2022.
Kegiatan yang dipusatkan di aula BKKBN Maluku dan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari unsur Kemenag Maluku, KUA Kota Ambon, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Admin Elsimil dan Catin itu dibuka oleh Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Abdul Kadir Pelu.
Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Sarles Brabar dalam sambutannya yang dibacakan Pelu mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting yang diamanatkan dalam Perpres 72 tahun 2022 mengamanatkan untuk menutup setiap celah potensi risiko yang dapat mengakibatkan anak lahir stunting.
“Mulai dari fase remaja, fase catin/calon PUS, fase hamil, dan fase pasca persalinan hingga bayi berusia 59 bulan. Dua fase di awal itulah yang selanjutnya kita sebut pencegahan stunting dari hulu,” ucap Sarles dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews usai kegiatan itu, Selasa (15/3).
Disebut hulu kata Sarles, karena intervensi dilakukan dimulai jauh-jauh hari sebelum terjadinya pernikahan dan konsep atau prekonsepsi.
Baca Juga: Bupati: Semangat Restorasi Jadi Primadona Kaum Milenial“Selama ini sudah menjadi kegiatan generik. Bahkan sejak tahun 2019 menjadi bagian dari program prioritas nasional (Pro PN). Implementasinya dengan memberdayakan pendidik sebaya di PIK remaja dan kader di kelompok bina keluarga remaja (BKR), hanya diperlukan penguatan substansi terkait gizi dan anemia,” urainya.
Adapun upaya yang dilakukan dalam implementasi pencegahan stunting dari hulu di fase remaja diantaranya, dengan edukasi kesehatan reproduksi, gizi, dan penyiapan kehidupan berkeluarga.
Hasil akhir yang diharapkan dari fase ini adalah setiap remaja dipastikan, ketercukupan kebutuhan gizinya, tidak anemia, tidak buru-buru ingin menikah dan tidak melakukan perilaku berisiko yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan diusia muda.
“Aplikasi ini berfungsi sebagai instrument monitoring dan pendampingan sekaligus menjadi big data yang dapat memberikan gambaran analitis tentang kondisi kesehatan catin pada masing-masing wilayah di provinsi ini.
Ia berharap, penggunaan aplikasi ini sebagai salah satu instrument yang dapat berjalan dengan maksimal guna monitoring dan pencegahan stunting sejak dini .
“Pencegahan stunting atau yang lebih sering disebut dengan pencegahan stunting dari hulu dengan melibatkan mitra kerja lintas sektor seperti yang diamanatkan oleh Perpres 72 tahun 2022,” jelasnya. (S-21)
Tinggalkan Balasan