BI Sebut Inflasi Gabungan Januari Terkendali
AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia mencatat inflasi gabungan kota di Maluku Januari tercatat sebesar 0,19 persen (mtm) atau terkendali.
Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi bulan Desember yang mengalami inflasi sebesar 0,41 persen (mtm).
“Meskipun demikian, realisasi inflasi gabungan kota di Maluku lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi nasional sebesar 0,04 persen (mtm),” terang Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku, Rawindra Ardiansah dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Selasa (6/2).
Dirinya merincikan secara spasial, tekanan inflasi Kota Ambon sebesar 0,42 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,37 persen (mtm).
Kemudian inflasi di Kota Tual pada bulan Januari justru mengalami deflasi di angka -0,25 persen (mtm), sedangkan untuk Kabupaten Maluku Tengah, mengalami deflasi sebesar -0,09 persen.
Baca Juga: Perda Pajak dan Retribusi Mulai Diterapkan“Melandainya inflasi gabungan di Maluku didorong oleh penurunan angka inflasi pada kelompok transportasi,” terangnya.
Yang mana pada bulan Januari, komoditas tarif angkutan udara mengalami deflasi sebesar -0,12 persen (andil mtm).
“Penurunan angka inflasi angkutan udara sejalan dengan normalisasi pasca Natal dan Tahun Baru, serta terjadi tren penurunan harga avtur hingga Januari,” katanya.
Sedangkan secara kelompok, angka realisasi kelompok Transportasi mengalami deflasi sebesar -0,86 persen (mtm), mengalami penurunan dibandingkan Desember yang mengalami inflasi sebesar 0,37 persen (mtm).
“Secara kelompok, tekanan harga yang masih terjadi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi pada Januari sebesar 0,77 persen (mtm) lebih kecil dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,02 perse (mtm),” katanya.
Namun secara tahunan, pada bulan Januari, tekanan inflasi gabungan kota di Maluku tetap terkendali meskipun mengalami peningkatan.
Yang mana inflasi tahunan tercatat sebesar 4,12 persen (yoy), meningkat dibandingkan realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,81 persen (yoy).
“Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Nasional sebesar 2,57 persen (yoy). Namun tingkat inflasi gabungan Maluku tersebut berada di atas sasaran inflasi nasional tahun 2024 yang ditetapkan pada rentang 2,5+1 persen (yoy),” tandasnya.(S-25)
Tinggalkan Balasan