AMBON, Siwalimanews – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku terus mendorong sekaligus memberikan dukungan kepada para petani agar dapat meningkatkan produktivitas mereka ditengah-tengah pandemi saat ini.

“Provinsi Maluku memiliki ketergantungan bahan pangan yang cukup tinggi dari provinsi lain, sehingga mengakibatkan harga pangan di wilayah Maluku fluktuatif mengikuti kondisi di wilayah produsen, seperti Sulawesi Selatan maupun Jawa Timur,” ujar Deputi Perwakilan BI Provinsi Maluku Teguh Triyono dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Senin (14/9).

Menurutnya, BI tidak henti-hentinya setiap tahun memberikan dukungan peningkatan produktivitas petani melalui kerjasama dengan Dinas Pertanian Maluku. Kali ini BI bersama dengan Dinas Pertanian Kota Ambon menggelar pelatihan bagi petani hortikultura.

“Pelatihan ini ditunjukkan untuk mendorong produktivitas petani, sehingga kedepannya dapat memenuhi kebutuhan di wilayah Ambon hingga seluruh kabupaten/kota di Maluku,” ujarnya.

Dijelaskan, pelatihan ini merupakan sinergi program dalam rangka pengendalian inflasi yang dilaksanakan TPID. Pelatihan ini juga dibuat dalam 3 tahap, dimana tahap I yaitu fase pertumbuhan dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan penguatan kelembagaan petani.

Baca Juga: BNPB Turun Cek Dana Gempa

Untuk fase kedua yaitu fase perkembangan akan fokus kepada peningkatan kualitas produk, pengolahan pasca panen, pengembangan teknologi tepat guna terhadap hama dan pembangunan infrastruktur.

“Untuk fase ketiga yaitu fase kemandirian akan fokus pada perluasan akses pasar, permodalan dan pengemasan dan digitalisasi pembayaran,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, BI juga melakukan serah terima bantuan berupa plastik screenhouse sebanyak 324 roll kepada 52 petani di wilayah Kota Ambon.

Serah terima bantuan diberikan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku Teguh Triyono kepada Asisten Bidang II Bidang Perekonomian Kota Ambon Robert Silooy yang turut hadir dan membuka pelatihan tersebut.

“Dengan kondisi cuaca hujan yang belum berhenti sepanjang 3 bulan terakhir, bantuan tersebut diharapkan dapat mencegah potensi gagal panen akibat cuaca. Bantuan ini merupakan rangkaian bantuan non-infrastruktur yang diberikan kepada petani di Maluku untuk dapat meringankan beban modal mereka di fase pandemi seperti saat ini,” tandansya. (Mg-5)