AMBON, Siwalimanews – Bentrokan susulan antar dua desa di Kabupaten Ma­luku Tenggara kembali ber­ulang. Selain korban luka, rumah dan kenderaan juga ikut terbakar.

Senin pagi, bentrok kembali terjadi antara dua desa yakni Desa Ohoidertutu dengan Desa Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat kembali pecah, Senin (25/7).

Akibatnya sejumlah orang dikabarkan mengalami luka akibat terkena sabetan senjata tajam berupa parang dan panah. Bahkan dikabarkan ada rumah dan kenderaan juga ikut terbakar dalam insiden tersebut.

Informasi yang dihimpun redaksi Siwalima, bentrokan susulan yang terjadi Senin (25/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIT tersebut merupakan aksi balasan, atas bentrok awal yang terjadi pada Sabtu (23/7) yang mene­waskan warga Desa Ohoidertutu Ignasius Balwo Renyaan Hemas.

Bentrokan yang sebelumnya sempat diredam anggota kepolisian tak dapat dibendung, saat sejumlah pemuda dari Desa Ohoidertutu dengan menggunakan sejata tajam untuk kedua kalinya mencoba masuk ke Desa Ohoiren.

Baca Juga: Akademisi: KPK Jangan Spekulatif

Jumlah massa yang terlalu banyak membuat personil gabungan Brimob Tual, Babinsa 1503-01 Tual dan personil Polsek Kei Kecil Barat yang sebelumnya di tempatkan di pos perbatasan kedua desa itu kewa­lahan menghalau massa.

Untuk membubarkan massa, polisi terpaksa menembakan gas air mata, namun upaya tersebut tidak mem­buat massa dari Desa Ohoiderturu mundur, mereka berhasil menerobos masuk hingga ke Desa Ohoiren. Akibatnya bentrokan pun tak terhindarkan antara dua kelompok massa ini.

Tak lama kemudian Kapolres Malra AKBP Frans Duma tiba di lokasi dan melakukan mediasi.

Kurang lebih 2 jam bentrok berlangsung atau sekitar pukul 12.00 WIT massa dari Desa Ohoidertutu akhirnya membubarkan diri.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Plh Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Denny Abrahams yang dikonfirmasi juga belum merespon, begitupun Kapolres Malra AKBP Frans Duma.

Pesta Joget

Seperti diberitakan sebelumnya, gegara pesta joget, dua kelompok pemuda asal Desa Ohoidertutu dan Desa Ohoiren terlibat bentrok. Satu warga Ohoidertutu, tewas.

Bentrokanan berawal dari acara pesta joget di salah satu rumah warga di Ohoi Somlain pada Sabtu (23/7) dini hari.

Akibat bentrokan yang terjadi, satu orang warga yakni, Ignasius Balwo Renyaan Hemas warga Ohoidertutu dikabarkan tewas, akibat sejumlah luka sayatan benda tajam di sekujur tubuh, sementara 6 orang lainnya mengalami luka.

Informasi, yang dihimpun redaksi Siwalima menyebutkan, bentrokan yang terjadi berawal dari acara pesta Sabtu dini hari sekitar pukul 02.30 WIT. Saat itu terjadi cek-cok antar pemuda yang berakhir pembacokan terhadap warga Ohoidertutu Igna­sius Balwo Reyaan Hemas.

Tak terima atas kematian Ignasius, warga Ohoidertutu mendatangi Desa Ohoiren dengan tujuan mencari pelaku.

Beruntung aksi tersebut berhasil diredam setelah personil Polsek Kei Kecil Barat menghadang massa dari Desa Ohoidertutu sehingga bentrokan tidak meluas.

Pelaksana Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Denny Abrahams yang dikonfirmasi redaksi Siwalima, Minggu (24/7) membenarkan keja­dian tersebut.

Menurutnya, personil Polsek Kei Kecil Barat berhasil menghadang kelompok massa sehingga pertikai­an dapat diredam.

“Salah satu massa berhasil diha­dang personil sehingga bentrokan tidak sampai terjadi,” ujar Abrahams.

Katanya, situasi saat ini sudah berangsur kondusif, hanya saja untuk mencegah adanya bentrokan susulan pihaknya mensiagakan personil diantara kedua desa.

“Situasi sudah kondusif, namun personil masih disiagakan di Polsek Kei Kecil Barat,” tuturnya.

Doa Bersama

Terpisah, di Kota Tual seluruh ele­men komitmen untuk menghentikan bentrok di kota tersebut dengan menggelar doa bersama untuk perdamaian Kota Tual.

Bentrokan antar kelompok yang marak terjadi di Kota Tual membuat seluruh elemen masyarakat, TNI, Polri dan Pemerintah Kota Tual berkomitmen untuk menghentikan­nya.

Komitmen tersebut ditandai dengan doa bersama di perempatan Kompleks Wearhir Harimau Putih, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Jumat (22/7) pukul 00.00 WIT.

Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko mengatakan, wilayah Kota Tual merupakan wilayah yang sering terjadi bentrok antar pemuda. Bentrokan kerap terjadi antar pe­muda kompleks, yang mengakibat­kan jatuhnya korban jiwa.

“Doa bersama yang dilaksanakan malam ini dalam rangka damainya Kota Tual, doa bersama ini meli­batkan pemerintah daerah TNI/Polri serta elemen masyarakat,” ungkap Kapolres.

Doa bersama tersebut, lanjut Kapolres, dibawakan oleh para to­koh agama, selanjutnya dilanjutkan dengan acara makan bersama untuk merajut kebersamaan.

Kegiatan itu dihadiri Danlanal Tual, Kasdim 1503 Tual, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, serta personil Polres Tual dan para pemuda Kota Tual. (S-10)