TIAKUR, Siwalimanews – Era digitalisasi menuntut benda­hara yang mengelola keuangan daerah mengerti dan memahami tugas dan fungsinya termasuk menggunakan Information technology (IT).

Sistem digitalisasi telah dite­rapkan dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga bendara dituntut untuk paham dan mengerti di bidang pengelolaan dan pertanggung­jawaban keuangan negara atau daerah.

“Pengelolaan dan pertanggung­jawaban keuangan daerah harus dilaksanakan secara relevan, handal dan akuntabel,” tegas Wakil Bupati Agustinus Kilikily saat membuka pelatihan bagi bendahara lingkup Pemkab MBD, di Kota Tiakur, Senin (7/8).

Menurutnya semenjak reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara dengan diberlakukanya UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan pemerintah pusat dan daerah, pemda telah menindaklanjuti dengan terbitnya PP Nomor 12 tahun 2009 tentang pengelolaan keuangan daerah.

Hal ini dimaksudkan agar keuangan daerah yang dibebankan berdasarkan APBD merupakan salah satu unsur penting  dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.

Baca Juga: PKS PT BPT Sepihak, Daerah Rugi Miliaran Rupiah

“Perlu diingat pejabat pengelola keuangan masing-masing OPD diharapkan dapat menciptakan pengendalian manajemen yang sifatnya efektif dan efisiensi,” harapnya.

Selain itu juga dapat menjamin pencapaian tujuan organisasi, keamanan sumber daya yang dikelolah, ketaatan pada ketentuan yang berlaku dan dipeliharanya data informasi keuangan yang handal.

“Diperlukan pula kesamaan persepsi, langkah, tindakan secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan keuangan daerah,” jelasnya.

Tugas bendahara menurutnya dihadapkan dengan perkembangan era digitalisasi yang semakin cepat, dimana segala sesuatu bisa dilakukan dengan serba digital.

Perkembangan digital merupakan ancaman bagi dunia kerja, karena akan berdampak terhadap penggunaan tenaga SDM.

“Dampak yang didasarkan adalah bergantinya tenaga manusia ke tenaga IT. Dengan demikian sangat menyulitkan bagi SDM yang tidak memiliki skil di bidang IT,” ujarnya.

Guna menghadapi ancaman era digitalisasi dibutuhkan inovasi dan perubahan terhadap digitalisasi itu sendiri.

“Para ASN dituntut menguasai dan memiliki skil dibidang IT  Dunia digitalisasi sangat berpengaruh ke semua bidang kerja termasuk bidang keuangan yang mana semua akan beralih ke digitalisasi,” tandasnya.(Mg-2)