AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku mengutus tim melakukan konsultasi ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri, sebelum menetapkan dan melantik penjabat sementara bupati di tiga kabupaten yang akan melaksanakan pilkada 2020.

Sejumlah nama pejabat eselon II sudah sampai ke tangan gubernur, namun belum bisa ditetapkan peja­bat siapa yang terpilih sebelum hasil konsultasi diterima.

“Kita sudah utus Karo Pemerin­tahan, pak Boy Kaya melakukan kon­sultasi ke pusat, baru kita te­tapkan dan lantik penjabat semen­tara bupati,” jelas Sekda Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (2/9).

Menurutnya,Pemprov Maluku tidak mau salah mengambil kepu­tusan untuk terburu-buru menetap­kan penjabat sementara bupati di Kabupaten MBD, Kabupaten SBT dan Kabupaten Kepulauan Aru.

“Kita mau hitung penetapan itu dilakukan mulai pendaftaran atau setelah penetapan KPU untuk bertarung di pilkada. Ini yang kita konsultasikan,” jelas Kasrul.

“Kita takut salah menetapkan se­hingga harus dikonsultasikan, ka­rena ada 200 lebih petahana di Indonesia ini kan ikut. Prosesnya semua ke Kemendagri, takutnya jangan sampai terlambat,” kata Kasrul.

Walaupun aturan ada, lanjutnya, namun konsultasi dan masukan dari pemerintah pusat sangat diperlu­kan.

“Memang perlu konsultasi, mung­kin pekan depan sudah kita terima hasilnya, pak karo masih di Jakarta,” tandasnya.

Ditanya siapa saja nama-nama yang sudah dikantongi pemerintah, sekda enggan menjawabnya.

Nanti saja, kalau sudah ditetapkan setelah selesai konsultasi,” tandas­nya lagi.

Kantongi Nama

Diberitakan sebelumnya, Guber­nur Maluku, Murad Ismail mengan­tongi sejumlah nama pejabat eselon II yang akan mengisi jabatan pe­laksana tugas bupati pada tiga kabu­paten di Maluku, yang kepala dae­rahnya mengikuti Pilkada serentak 9 Desember mendatang.

Dari empat kabupaten di Maluku yang akan menyelenggarakan pil­kada, tiga kepala daerahnya kembali mencalonkan diri sebagai bupati yaitu, Kabupaten MBD, SBT dan Kabupaten Kepulauan Aru, kecuali Kabupaten Bursel.

Menurut Sekda Maluku, Kasrul Se­lang, ada sedikitnya 9 nama peja­bat eselon II yang sudah diusulkan ke Gu­bernur Maluku untuk diseleksi men­jadi penjabat sementara (Pjs) bupati, untuk ditempatkan di tiga wilayah yang akan menyelengga­rakan pilkada.

Ia menyebutkan, sejumlah nama seperti, Asisten I Bidang Tata Peme­rintahan Setda Maluku, Frans Johanis Papilaya, Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Maluku, Ismael Usemahu.  Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, M Saleh Thio, Kadis Kehutanan Sadli Ie.

Selanjutnya, Kadis Sosial Sartono Pinning, Kepala BPBD Maluku Henri Far-Far, Kepala Dinas ESDM Fauzan Khatib, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Syuryadi Sabirin.

“Sudah

Belum Tetapkan Pjs Bupati, Pemprov Konsultasi ke Pusat

 

Belum Tetapkan Pjs Bupati, Pemprov Konsultasi ke Pusat

 

ada nama-nama pejabat eselon II yang kita usulkan ke pak gubernur, mungkin satu dua hari sudah keluar,” ujar Kasrul kepada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Minggu (23/8).

Dijelaskan dari empat daerah yang akan menyelenggarakan pilkada, ha­nya tiga daerah yang diikuti oleh bu­pati dan wakil bupati saat ini atau peta­hana. “Kita akan lihat, siapa yang ter­pilih menjadi Pjs bupati di Ka­bupaten MBD, Pjs bupati di Kabu­paten SBT dan Pjs di Kabupaten Kepulauan Aru,” kata Kasrul.

Ditanya dari sejumlah nama diatas mana yang lebih berpeluang, kasrul enggan menjelaskan siapa saja nama-nama yang sudah dikantongi. “Nanti saja, masih diseleksi, mana yang dipilih oleh pak gubernur akan ditetapkan menjadi penjabat bupati dalam waktu dekat,” tegasnya. (S-39)