BCA Ambon Terseret Penggelapan Sertifikat Tanah
AMBON, Siwalimanews – Bank Central Asia Cabang Ambon, diduga turut terlibat dalam kasus penggelapan sertifikat tanah yang dilakukan oleh Kuncoro Handaya.
Lauritzke Mantulameten selaku kuasa kuasa hukum korban Yongky Handaya menduga keterlibatan BCA Ambon dalam perkara ini ialah, BCA turut serta berperan membantu pelaku dalam melakukan dugaan tindak pidana.
Keterlibatan BCA yaitu terbukti memberikan tiga SHM milik Yongky kepada Kuncoro, tanpa sepengetahuan korban, padahal BCA Ambon mengetahui secara pasti, kalau tiga SHM tersebut adalah milik sah Yongky.
Pasalnya, di tahun 2013, Kuncoro mengambil tiga SHM, masing-masing SHM Nomor 800, SHM Nomor 79, dan SHM Nomor 942, dari empat SHM yang dijadikan anggunan ke BCA Ambon melalui Kepala BCA Ambon yang kala itu dijabat Robert Gozali, tanpa sepengetahuan pemlik SHM yakni klienya.
“Kuncoro kemudian bermain dengan pihak PN Ambon untuk dimohonkan balik nama sehingga keluarlah penetapan PN Ambon Nomor 03/Pdt.P/2013/PN.AB, tanggal 11 Februari 2013. Alhasil tiga SHM itu oleh Kuncoro digabung menjadi satu SHM tanpa diketahui oleh klien saya Yongky selaku pemilik empat SHM tersebut,” tandas Matulameten kepada Siwalimanews, Minggu (21/8).
Baca Juga: Gelapkan Sertifikat Tanah, Handaya Dilaporkan ke Mabes PolriAnehnya lagi, saat kliennya mengetahui langkah jahat yang dilakukan Kuncoro yang juga saudara kandungnya, kemudian pada 5 September 2016, kliennya menyurati pihak BCA Ambon untuk menghentikan hak tanggungan, sekaligus tidak diperpanjangkan lagi, termasuk menghapus semua hak tanggungan atas empat SHM tersebut.
Hal itu dikarenakan SHM tersebut telah dipergunakan Kuncoro selama kurun waktu 10 tahun. kenapa kliennya meminta penghentian hak tanggungan, sekaligus tidak diperpanjang lagi, lantaran yang bersangkutan hendak melakukan pelaporan tax amnesty sesuai kebijakan pemerintah.
Sayangnya, permintaan kliennya ini tidak digubris BCA Ambon. Ia kemudian kembali menghubungi BCA Ambon untuk meminta tiga SHM miliknya itu, namun dijawab oleh ibu Hong selaku staf bagian Kredit BCA, kalau tiga SHM Yongky dari empat SHM sudah diambil oleh Kuncoro dan berganti nama dari Yongky Handaya kepada Kuncoro Handaya.
Mantulameten juga memastikan, BCA tidak sendiri terlibat dalam kasus ini, namun juga eks Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon Yakonis Walalayo. Karenanya, Walalayo juga dilaporkan turut serta berperan membantu Kuncoro dalam melakukan tindak pidana.
“Dalam kasus ini, bukan hanya BCA yang terlibat, tetapi eks Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon Yakonis Walalayo, juga dilaporkan turut serta berperan membantu Kuncoro dalam melakukan tindak pidana. Terbukti, Walalayo telah mengalihkan hak atas tiga SHM milik Yongky kepada Kuncoro tanpa adanya pemberitahuan kepada pemilik tiga SHM selaku klien saya saudara Yongky,” tegas Mantulameten.
Perbuatan Walalayo tambah Mantulameten bertentangan dengan Undang Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) junto Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yang mana peralihan hak hanya dapat dilakukan melalui hibah dan akta jual beli.
Masih kata Mantulameten, terhadap Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor 211/PK/Pdt/2018, tanggal 25 Mei 2018, yang mana dalam amarnya telah membatalkan Penetapan Pengadilan Negeri Ambon Nomor : 03/Pdt.P/2013/PN.AB, tertanggal 11 Februari 2013, kliennya kemudian menyurati BPN Kota Ambon untuk menindaklanjuti Putusan PK ter¬sebut, namun sampai dengan saat ini tidak ditanggapi oleh pihak BPN Kota Ambon.
“Segala upaya telah ditempuh oleh klien saya, untuk mengembalikan haknya yakni ketiga SHM itu, dimulai dari laporan polisi yang dibuat di Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, namun tidak ditanggapi. Selanjutnya klien saya mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Ambon dengan register perkara Nomor : 258/Pdt.G/2019/PN.Amb, namun semua tidak membuahkan hasil yang maksimal, sehingga klien saya mengalami banyak kerugian. Untuk itulah langkah melaporkan ke Bareskrim inilah diharapkan dapat menyelesaikan masalah hukum yang sedang dialami oleh klien saya Yongky Handaya. Tujuan kami hanya satu, kebenaran dan keadilan akan dijunjung sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya,” ungkap Mantulameten.
Sementara itu Pimpinan BCA Ambon yang coba dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon terkait nama perusahaannya ikut terseret dalam kasus yang telah dilaporkan ke Bareskrim Polri, menolak untuk memberikan komentar.
Kapada Siwalimanews, seorang wanita yang mengaku sebagai sekretaris pimpinan cabang BCA mengatakan pimpinannya sementara sibuk dan tidak bisa memberikan pernyataan pers.
“Maaf yah pak pimpinan kami tidak bisa kasih keterangan soal ini, sebab lagi sibuk, karena ada banyak jadwal meeting,” ucap sang sekretaris yang enggan menyebutkan namanya sambil menutup sambungan telepon. (S-06)
Tinggalkan Balasan