Banyak Guru Pensiun, Pemkot Diminta Siapkan SDM Pengganti
AMBON, Siwalimanews – Dari total kurang lebih 1000 guru yang ada di Kota Ambon dari jenjang SD hingga SMP, dari jumlah ini sebagian besar akan memasuki masa pensiun.
Untuk itu Pemkot Ambon diminta untuk menyikapinya dengan menyiapkan sumber daya manusia pengganti, sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar maupun penerapan kurikulum di setiap sekolah.
“Beberapa waktu lalu, kami lakukan rapat dengan beberapa kepsek pada jenjang SMP, dan memang beberapa kepsek, mereka sampaikan bahwa yang harus dipikirkan bukan saja soal zonasi tentang penerimaan peserat didik baru, namun status dan keberadaan para guru dimasing-masing sekolah,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Latiriuw, kepada wartawan di Baileo Rayat Belakang Soya, Jumat (24/6) kemarin.
Pasalnya ditahun ini sampai dengan tahun 2023 mendatang, cukup banyak guru yang akan memasuki masa pensiun, dalam posisi itu, bagaimana kesiapan pemkot untuk menyiapkan SDM penggantinya.
“Apakah sudah tersedia atau belum. Sebelumnya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan BKD dan dari sekarang, kedua OPD ini juga sudah harus ada koordinasi. Soal formulanya berapa banyak yang memasuki masa pensiun, dan formula itu juga yang harus disampaikan,” tandasnya.
Baca Juga: Ilyas Hamid Pimpin Ikapati BuruPasalnya, kata Laturiuw, komposisi saat ini dengan jumlah tenaga kontrak 1.063 orang, ditambah ASN 4.806 yang tersebar disemua instansi/OPD, dan ada 1.000 lebih guru SD dan SMP, maka formulanya seperti itu, maka solusinya sudah harus disampaikan kepada para kepsek, bahwa pensiun atau kekurangan tenaga itu juga tidak boleh menjadi beban bagi sekolah bersangkutan.
“Sekarang kami berpikir, kalau harus dipikirkan bersama untuk diselesaikan. Jangan sampai ketersediaan tenaga pendidik berkurang, justru akan jadi penghambat dalam penerapan proses belajar mengajar di sekolah. Data kemarin kami sudah sempat konfirmasi ke dinas, nanti disampaikan ke BKD, agar dilihat keberadaannya berapa banyak yang masih dibutuhkan di tahun 2022 dan 2023 yang harus disiapkan,” papar Laturiuw. (Mg-1)
Tinggalkan Balasan