AMBON, Siwalimanews – Ricardo Likipeuw (22) warga Desa Dahulu, Kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah, diringkus tim intel gabungan Kodam XVI/Pattimura dan Korem 151 Binaiya serta Kodim 1504 Pulau Ambon di kawasan OSM, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa (10/3) malam.

Informasi yang dihimpun Siwalimanews menyebutkan, modus anggota TNI gadungan ini yakni mengaku sebagai panitia dalam pelaksanaan seleksi calon bintara TNI AD dan dapat meloloskan calon siswa dengan meminta mahar.

Salah satu yang menjadi korban yakni Tinus Luturmas (44), warga Desa Tutukembung, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) ini tergiur atas tawaran pelaku yang mengaku dapat meleloskan anak korban sebagai anggota TNI-AD jika korban berani memberikan mahar sebesar Rp 65 juta.

“Kejadiaanya saat pelaku berkunjung ke KKT untuk gelar pernikahan, disana pelaku mengaku sebagai anggota  Korem 151/Binaya yang juga panitia seleksi casis TNI dan menawarkan jasa penerimaan casis kepada korban, awalnya pelaku minta mahar Rp 85 juta, karena korban tidak sanggup diturunkan lagi menjadi Rp 65 juta dan disetujui dengan syarat setelah lolos baru dilakukan pembayaran,” ungkap sumber terpercaya Siwalimanews di Kodam Pattimura.

Usai menggelar pernikahan pelaku kembali ke Ambon. Di Ambon pelaku kemudian menghubungi korban dengan minta uang sebesar Rp 30 juta sebagai tanda jadi, namun korban hanya dapat menyanggupi sebesar Rp 5 juta. Beberapa hari kemudian pelaku kembali menghubungi korban dan minta uang Rp 25 juta untuk melengkapi permintaan awal sebesar Rp 30 juta.

Baca Juga: Diduga Masalah Perselingkuhan Dua Pemuda Saling Tikam

Identitas pelaku mulai terbongkar setelah korban mendapat informasi bahwa pelaku bukan anggota TNI. Informasi diperkuat lewat pernyataan dari pihak Kodam yang memastikan yang bersangkutan bukan anggota TNI.

Korban yang kecewa kemudian datang ke Ambon dan memberikan alamat pelaku kepada anggota Denintel Kodam. Selanjutnya anggota intel gabungan kemudian menuju alamat dimaksud dan meringkus pelaku.

“Saat ini pelaku sudah diserahkan kepada Pihak Pomdam XVI/Pattimura untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut,” ujar sumber tersebut.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVI/Pattimura, Kolonel Inf, Jansen Simanjuntak yang dihubungi siwalimanews, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Namun, untuk proses lanjut dirinya mengaku belum mendapat informasi yang update.

“Iya betul ada peristiwa penangkapan itu, namun informasi lanjutnya itu saya belum dapat, tapi prinsipnya pasti akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku sebagai efek jera,” tandas Kapendam melalui pesan Whatsappnya. (S-45)