Ambon Siap Belajar Tatap Muka
Pemerintah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) kepada murid-murid sekolah. Meski menuai pro dan kontra, pembukaan sekolah dilakukan untuk menghindari dampak negatif pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhadap anak-anak.
PTM diharapkan dapat menghindari penurunan capaian belajar anak. Fakta membuktikan pembelajaran di kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dari jarak jauh.
Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pendidikan memastikan 12 sekolah siap melaksanakan belajar tata muka. Ada 12 Sekolah yang dilaporkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan siap melaksanakan PTM.
Tidak segampang itu 12 sekolah tersebut siap melaksanakan PTM. Untuk membuktikan keseriusan dan kesiapan sekolah, Dinas Pendidikan turun langsung melakukan pengecekan, apakah kondisi real sama dengan laporan atau tidak.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Edi Tasso mengatakan, hasil pengecekan lapangan ada sekolah yang siap dan ada yang belum siap, baik dari segi sarana-prasarana, fasilitas ruang belajar, SOP pelaksanaan PTM, hingga jumlah murid dan guru yang sudah divaksin Covid-19.
Untuk syarat sekolah siap PTM, selain mematuhi protokol kesehatan dan penyediaan sarana dan prasarana, faktor vaksinasi juga penting. Olehnya itu, guru dan murid harus memenuhi syarat-syarat tersebut.
Dalam persiapan PTM, Dinas Pendidikan Kota Ambon telah menggelar rapat koordinasi dan sosiasalisasi dengan seluruh kepala sekolah yang ada di Kota Ambon. Selain mempersiapkan PTM, sekolah juga perlu menyiapkan sistem pembelajaran jarak jauh bagi siswa, yang orang tuanya tidak setuju anaknya mengikuti PTM.
Siswa yang belum divaksin juga harus mengikuti pembelajaran jarak jauh. Bisa saja karena umurnya belum genap 12 tahun, atau karena rekomendasi dokter belum dapat divaksin.
Corona memang bikin semua hal jadi merana. Apapun konsekuensinya, PTM harus dilaksanakan. Mengingat perintah WHO dan UNICEF Indonesia sudah saatnya menggelar belajar tatap muka.
Desakan kepada Indonesia untuk segera menyelenggarakan kembali sekolah tatap muka oleh WHO dan UNICEF, lantaran sekolah itu vital dan strategis, karena ada anak-anak dengan usia dimana mereka tidak bisa kehilangan waktu emasnya.
Kita berharap, PTM diberlakukan setelah semua guru divaksinasi termasuk murid sekolah. Dengan begitu sekolah juga diharapkan dapat menerapkan pedoman kesehatan jangka panjang, termasuk memastikan fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan yang layak bagi siswa. (**)
Tinggalkan Balasan