Ajakan Pangdam Pattimura untuk Hidup Rukun
Ajakan Pangdam Pattimura untuk Hidup Rukun““Pulang kampung Mayjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin bernostalgia dengan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Sebagai seorang Pangdam XVI/Pattimura, Rahawarin tidak melupakan daerah asalnya tanah Kei.“Ia pulang ke tanah Evav itu pada Rabu (17/3). Setibanya di Kota Tual, jenderal bintang dua ini disambut sejumlah tokoh, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda maupun unsur lainnya.
Dalam nostalgianya dihadapan Forkopimda dan para tokoh, Rahawarin mengajak untuk hidup rukun. Hidup harus bersatu dan jangan mudah terpancing mempersoalkan sesuatu karena adanya perbedaan. “Menurutnya, perbedaan jangan dijadikan sumber perpecahan, tetapi perbedaan harus menjadi kekuatan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu dengan yang lain.“Di Balai Kota Tual, Rahawarin me¬ngajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan dalam satu ikatan yang kuat. Masyarakat Maluku Tenggara dan Kota Tual diajak untuk hidup bertoleransi dan saling tenggang rasa termasuk memeluk agama masing-masing.“Rahawarin juga meminta kepada saudara-saudaranya di tanah Evav itu supaya melawan ego dalam hal perbedaan suku, agama dan lain sebagainya.
Karena ego ini kadangkala mengemuka dan menggerus sesama baik saudaranya, maupun anak bangsa.“Persatuan Indonesia adalah segala-galanya jauh diatas persatuan agama, kesukuan, kedaerahan maupun golongan. Kepulauan Kei memiliki sejarah penting dalam perjuangan bangsa Indonesia, dimana para pendahulu dari berbagai elemen bersatu untuk merebut kemerdekaan.
Berulang kali putra Kei ini mengajak masyarakat yang berada di Maluku Tenggara dan Kota Tual untuk bersama-sama bekerja bergandengan tangan dalam satu ikatan yang kuat seperti dalam bahasa Kei “Ain ni Ain” (semua untuk satu saling menolong, saling mendukung, saling membutuhkan).“Saat ini Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual sudah berada pada era modern, sudah lebih maju, dan telah mengisi kemerdekaan dengan baik. Apabila ada perpecahan-perpecahan maka itu artinya mengingkari perjuangan para pendahulu bangsa.
Tidak sedikit putra dan putri asal Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual ikut berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia. Maluku Tenggara dan Kota Tual menyimpan banyak potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Olehnya itu, keberagaman hidup masyarakat di dua wilayah ini harus tetap rukun, aman dan damai. Siapapun yang berkunjung ke Maluku Tenggara dan Kota Tual harus kembali dengan kesan yang baik.“Keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi faktor utama agar setiap orang yang berkunjung ke Maluku Tenggara dan Kota Tual merasa nyaman. Namun demikian hal itu berpulang kepada masyarakat.
Ditunjang dengan sektor pariwisata yang yang cukup menggembirakan, Rahawarin berharap Maluku Tenggara dan Kota Tual tetap mempertahankan adat dan budaya setempat.“Dengan penuh kasih, Rahawarin berharap tanah Kei tempat kelahirannya itu menjadi wilayah yang nyaman dikunjungi demi kesejahteraan masyarakat Maluku khususnya Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Tinggalkan Balasan