AMBON, Siwalimanews – PELAKSANAAN rapid test antigen kepada pegawai di lingkup Pemprov Maluku, terkesan asal-asalan dan mengabaikan protokol kesehatan. Pantauan, Siwalima pegawai yang beraktivitas di Kantor Gubernur cukup antusias memeriksakan diri mereka.

Hanya saja, tenaga kesehatan yang bertugas tidak sebanding dengan banyaknya jumlah pegawai yang hendak mengikuti rapid test antigen.

Akibatnya, terjadi antrian panjang, dengan mengabaikan protokol kesehatan karena pegawai bergerombol masuk ke dalam tenda yang disiapkan dan tidak menjaga jarak aman sesuai

anjuran pemerintah. Jumlah pegawai yang banyak membuat petugas yang akan mengambil rapid kewalahan.

Bukan saja itu, panitia bahkan tidak menyediakan tempat cuci tangan bagi pegawai yang akan mengikuti rapid test antigen.

Baca Juga: Polda Maluku dan Kodam Pattimura Bantu Korban Gempa Sulbar

Hal ini sangat ironis, karena Pemprov Maluku selama ini meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Rencananya proses rapid tes antigen akan dilanjutkan hari ini (22/1) untuk para pegawai honor dan kontrak yang selama ini bertugas di lingkup Pemprov Maluku.

Kegiatan yang dilaksanakan mendadak itu diikuti oleh 500 pegawai yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku. Hasilnya, lima orang pegawai dinyatakan positif terpapar corona.

Menurut Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, kelimanya akan mengikuti karantina mandiri di rumah masing-masing. Kendati begitu, Kasrul enggan menyebutkan nama lima pegawainya itu.

Rapid antigen yang dilaksanakan di halaman belakang Kantor Gubernur, dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dengan hanya melibatkan empat orang tenaga medis. Tercatat ada 500 pegawai yang mengikuti kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 dan berakhir sekitar pukul 13.20. (S-39)