Cuaca Ekstrem, Belasan Rumah Warga Ambon Rusak
AMBON, Siwalimanews – Akibat angin kencang yang melanda Kota Ambon beberapa hari belakangan, telah mengakibatkan belasan rumah warga, rusak.
Sekretaris Dinas BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury yang dikonfirmasi Siwalima, Rabu (28/12) menjelaskan, kerusakan terkait dampak akibat angin kencang yang melanda Kota Ambon beberapa hari kemarin, yakni dua rumah Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Benteng, tepatnya di RT 004 RW 005, dan Kelurahan Pankas, terdapat 10 rumah KK yang juga mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrim tersebut.
“Selain itu, juga terjadi pohon tumbang di Negeri Soya, Kayu Tiga, dan itu telah dilakukan pemangkasan oleh BPBD bersama Dinas Damkar Kota Ambon,”ujar Tuhumury.
Waspada Gelombang
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menghimau seluruh masyarakat Maluku agar waspada gelombang tinggi yang mengancam sejumlah perairan di Maluku.
Baca Juga: Pemulangan Pengungsi Kariu tak Pasti, Pemda Harus KonsistenBerdasarkan data BMKG disebutkan gelombang tinggi berkisar antara 2.5 m-4.0 m yang diprakirakan akan terjadi pada Tanggal 28 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023, di laut Banda Utara Bagian Barat dan Timur, laut Banda Selatan bagian Timur perairan Tanimbar, perairan Aru, dan perairan Kai.
Sedangkan tinggi gelombang dengan kategori gelombang sangat tinggi berkisar antara 4.0 m-6.0 m yang diprakirakan akan terjadi pada tanggal 30 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023 di laut Banda Selatan bagian Barat, Perairan Sermata-Leti, Perairan
Babar dan laut Arafuru.
Demikian diungkapkan bagian prakiraan BMKG Maluku, Dewi Rahmadhani dalam rilisnya menyebutkan, prospek cuaca maritim, berdasarkan hasil peta prakiraan arah dan tinggi gelombang signifikan, menunjukan adanya peningkatan tinggi gelombang dengan penjalaran gelombang didominan dari arah Barat-Barat Laut.
Sedangkan potensi gelombang tinggi, pada 28 Desember 2022 untuk kategori sedang, terjadi di perairan Pulau Buru, perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, perairan
Selatan Pulau Seram.
“Dengan kategori tinggi, terjadi di laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Leti, perairan Kepulauan Babar, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai, perairan Kepuluan Aru dan Laut Arafuru,” ujarnya.
Sedangkan prospek cuaca maritim berdasarkan hasil peta prakiraan arah dan tinggi gelombang signifikan, menunjukan adanya peningkatan tinggi gelombang dengan perjalanan gelombang didominan dari arah Barat-Barat Laut,” ujarnya.
Dikatakan, untuk potensi gelombang tinggi tanggal 29 Desember 2022, kategori sedang, terjadi di perairan Pulau Buru, perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, perairan Selatan Pulau Seram, perairan Kepulauan Kai, dan perairan Kepulauan Aru. Dan untuk kategori Tinggi, terjadi di laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Leti, perairan Babar, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Aru, laut Arafuru.
Sedangkan untuk potensi gelombang tinggi, per tanggal 30 Desember 2022 kategori sedang, terjadi di laut Seram, perairan Buru, perairan Ambon-Lease, perairan Selatan Seram, perairan Kai, dan perairan Aru. Dan untuk kategori tinggi, terjadi laut Banda Utara bagian Barat dan Timur laut Banda Selatan bagian Timur, perairan Sermata-Leti, perairan Babar, perairan Tanimbar, laut Arafuru.
Dan untuk kategori sangat tinggi, terjadi di laut Banda Selatan bagian Barat.
“Sedangkan untuk prospek cuaca maritim, berdasarkanhasil peta prakiraan arah dan tinggi gelombang signifikan, menunjukan penjalaran gelombang didominan dari arah Barat-Barat laut.
Ditambah potensi gelombang tinggi, tanggal 31 Desember 2022 untuk kategori sedang, di laut Seram, perairan Buru, perairan Ambon-Lease, perairan Selatan Seram. Kategori Tinggi, di laut Banda Utara bagian Barat dan Timur, perairan Tanimbar perairan Kai dan perairan Aru.
Sedangkan ntuk kategori sangat tinggi, terjadi di laut Banda Selatan bagian Barat, perairan Sermata-Leti, perairan Babar.
Dan untuk potensi gelombang tinggi per tanggal 1 Januari 2023, untuk kategori sedang, di laut Seram, perairan Buru, perairan Ambon-Lease, perairan Selatan Seram. Kategori Tinggi di laut Banda Utara bagian Barat dan Timur, laut Banda Selatan Bagian Timur, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Leti, perairan Babar, perairan Tanimbar, perairan Kai, dan perairan Aru.
“Sedangkan untuk kategori sangat tinggi, di laut Banda Selatan bagian Barat, laut Arafuru. Dan untuk prospek cuaca maritim berdasarkanhasil peta prakiraan arah dan tinggi gelombang signifikan, menunjukan adanya peningkatan tinggi gelombang dengan
penjalaran gelombang didominan dari arah Barat-Barat laut. Dan untuk potensi gelombang tinggi, tanggal 2 Januari 2023, untuk kategori sedang laut Seram, perairan Pulau Buru, perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, perairan Selatan Pulau Seram, perairan Kai dan perairan Aru,” tuturnya.
Sedangkan untuk kategori tinggi, laut Banda Utara bagian Barat dan Timur, laut Banda Selatan, Bagian Timur, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Leti, perairan Babar, perairan Tanimbar. Dan untuk kategori sangat tinggi, terjadi di laut Banda Selatan bagian Barat, laut Arafuru.
Dengan itu, prospek cuaca maritim, berdasarkan hasil peta prakiraan arah dan tinggi gelombang signifikan, menunjukan adanya peningkatan tinggi gelombang dengan
penjalaran gelombang didominan dari arah Barat Daya-Barat Laut. Sedangkan potensi gelombang tinggi, per tanggal 3 Januari 2023, untuk kategori sedang, laut Seram, perairan Pulau Buru, perairan Ambon-Kepulauan Lease, perairan Selatan Pulau Seram, perairan Kai, dan perairan Aru. Dan untuk kategori tinggi di laut Banda bagian Utara, laut Banda Selatan bagian Timur, perairan Sermata-Leti, perairan Babar, perairan Tanimbar dan laut Arafuru. Dan kategori sangat tinggi di laut Banda Selatan bagian Barat.
Dengan itu pihaknya mengingatkan, waspada tinggi gelombang selama 7 hari kedepan, tinggi gelombang dengan kategori sedang berkisar antara 1.25 m-2.5 m diprakirakan terjadi Tanggal 28 Desember 2022
hingga 04 Janurari 2023 di perairan Pulau Buru, perairan Pulau Ambon-Kepulauan Lease, perairan Selatan Pulau Seram.
“Kita berharap, diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),” ujarnya.(S-25)
Tinggalkan Balasan