AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 225 pemuda dan pemudi di Maluku mengikuti seleksi untuk masuk Akademi Kepolisian tahun 2023 melalui penitia daerah Polda Maluku, dan berdasarkan hasil verifikasi oleh panitia bantuan penerima dari Polres dan polresta tercatat hanya 85 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat.

Dari 85 peserta yang dinyatakan memenuhi syarat, mereka kemudian mengikuti seleksi pemeriksaan kesehatan tahap I dan 37 peserta dinyatakan tidak memenuhi syarat, sedangkan 48 peserta sisanya dinyatakan memenuhi syarat sehingga dapat melanjutkan ke tahapan seleksi berikutnya.

Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif dalam arahannya saat meninjau seleksi di Mapolda Maluku, Jumat (5/5) mengaku, animo masyarakat Maluku untuk menjadi seorang Akpol tahun ini cukup tinggi. Untuk itu peserta diminta sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengikuti setiap tahapan.

Seleksi penerimaan Akpol tentunya diawasi ketat oleh tim pengawas, baik dari internal panitia daerah Polda Maluku maupun eksternal yang melibatkan semua instansi.

“Standar penilaian mengacu pada Jukrah Mabes Polri dan dilakukan oleh tim yang profesional,” tegas Kapolda.

Baca Juga: Gempa 5,3 SR Guncang Malteng

Mantan Kapolda NTT ini menegaskan, Polda Maluku tidak akan main-main dalam melakukan seleksi, sebab nantinya akan ada pengecekan ulang dari Mabes Polri.

“Apabila ada yang tidak sesuai dengan protap, maka panitia seleksi pasti ditegur maupun diperiksa dan peserta yang tidak penuhi syarat tetap akan dicoret,” tandas kapolda.

Setiap pelaksanaan seleksi kata kapolda,  pasti akan ada yang tidak lolos. Bahkan perasaan kecewa pasti akan dialami peserta yang tidak lolos, untuk dirinya meminta peserta yang tidak lolos untuk tidak berkecil hati dan mempersiapkan diri untuk seleksi berikutnya.

“Setiap tahapan seleksi bagi yang tidak lolos selalu diberikan penjelasan oleh tim seleksi apa penyebabnya. Ini dilakukan agar bila ada kekurangan diperbaiki ke depannya, tapi ini namanya seleksi tentu yang diambil harus yang terbaik,” ujar kapolda.

Kapolda mengaku, proses seleksi tetap dilakukan secara bersih dan transparan, sehingga tidak ada tebang pilih dalam proses tersebut.

“Bahkan ada anak beberapa pejabat Polri yang ikut seleksi juga gugur, jadi tidak ada itu istilahnya pengkondisian atau prioritas serta keistimewaan bagi putra anggota atau pejabat Polri. Hasilnya juga langsung bisa dilihat dan diawasi oleh pengawas-pengawas yang telah ditunjuk,” ucap kapolda.

Terkait seleksi penerimaan anggota Polri lanjut kapolda, pihaknya selalu mengusulkan, agar kuota penerimaan untuk Maluku dapat ditambah dari Mabes Polri, untuk itu, Polda Maluku sangat mengharapkan ada respon positif dari Mabes Polri untuk hal dimaksud. (S-10)