AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 34 orang Majelis Pekerja Harian dan pegawai dalam lingkungan Sinode Gereja Protestan Maluku menjalani swab tes yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Jumat (25/9).

Menurut Sekretaris Umum MPH Sinode Pendeta Elifas Maspaitella kegiatan pengambilan sampel swab yang dilakukan dalam lingkungan Sinode GPM ini sebagai upaya agar masing-masing orang dapat mengetahui kondisi kesehatan, agar dapat memproteksi dini dari paparan covid-19.

“Kita memang lakukan swab itu sekaligus sebagian upaya masing-masing mengetahui kondisi kesehatan, karena kita tidak tahu sudah kontak dengan siapa diluar sehingga ada tindkana antisipasi saja,” ungkap Maspaitella kepada Siwalima, Minggu (27/9).

Menurutnya, sejak dimulainya waktu penerapan PSBB pada bulan April lalu memang MPH telah memberlakukan kebijakan pembatasan pegawai yang masuk kantor, karena itu untuk kegiatan swab tersebut hanya diikuti oleh 34 orang baik MPH maupun pegawai. ‘Sejak April waktu penerapan PSBB itu masuk kantor itu tidak penuh maka yang swab hanya 34 orang,” tuturnya.

Swab tes yang dilakukan, kata Maspaitella bukan kali pertama sebab pada beberapa waktu yang lalu terdapat 8 orang yang masuk dalam kontak trecing, karena itu sejak saat itu ke pegawai itu diliburkan sampai dengan hasil swab dikeluarkan oleh Dinkes.

Baca Juga: Takut Swab Test, PNS Buru Pilih Kabur

Mantan Ketua AMGPM ini menjelaskan kegiatan swab tes yang dilakukan tidak hanya tahap pertama saja melainkan akan dilakukan swab tahap selanjutnya yang mana waktu pelaksanaanya akan disesuaikan dengan agenda Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Tergantung Dinas Kesehatan provinsi jika memiliki jadwal kosong, terserah kapan menginformasikan jadwal untuk kantor sinode katong tetap siap,” terangnya.

Terkait dengan langkah yang akan dilakukan jika ternyata ada yang positif covid-19, Maspaitella mengatakan sejak swab para pegawai telah diliburkan sambil menunggu hasil, jika hasilnya negatif maka dapat kembali bekerja sedangkan jika positif maka tetap menjalani protokol kesehatan.

“Nanti kalau negatif masuk kerja tapi kalau ada yang positif akan tetap mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. (Cr-2)