Mahasiswa UKIM Harus Jadi Pionir Vaksinasi Covid-19
AMBON, Siwalimanews – Mahasiswa Universitas Kristen Indonesi Maluku (UKIM) harus menjadi pionir atau pelopor dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Maluku dan Kota Ambon khususnya.
Rektor UKIM, Jafet Damamain mengatakan, dirinya mendorong mahasiswa untuk melaksanakan diskusi dalam rangka pencerahan tentang penting dan manfaat vaksin bagi masyarakat baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara umum untuk melindungi bangsa dan sebagai intelktual muda.
“Jika sudah paham diharapkan bisa berperan ditengah masyarakat untuk memberi pencerahan terhadap berita-berita negatif yang sedang berkembang ditengah masyarakat,” ungkap Damamain, kepada Siwalima, usai membuka Diskusi bertajuk Pro dan Kontra Vaksin Covid-19, yang digagas oleh Senat Mahasiswa UKIM secara virtual, Sabtu (6/2).
Dikatakan, mahasiswa ini sama seperti masyarakat, ada yang masih ragu dengan proses vaksinasi yang sementara berlangsung karena disamping antuasisme masyarakat untuk menerima vaksin tetapi banyak juga hoaks dan berita-berita negatif yang terkait dengan vaksin ini.
“Saya berkeinginan supaya mahasiswa siap sehingga saat mahasiswa mendapatkan giliran divaksin tidak ada yang menolak dan semuanya harus divaksin karena sebagai pimpinan universitas, kita meyakini sungguh bahwa kuliah tatap muka dikampus bisa berlangsung kalau mahasiswa, karyawan dan dosen sudah divaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Menhub Janji Pelabuhan LIN Segera DibangunDamamain juga menyesalkan pihak Dinas Kesehatan yang tidak bisa memberikan materi dalam diskusi dengan alasan sementara mendampingi menteri yang berkunjung ke Kota Ambon.
“Mestinya mereka lebih proaktif, datang ke kampus-kampus untuk melakukan sosialiasasi tapi ini kita sudah siapkan wadah dan ruang tetapi tidak datang, apapun alasannya kan banyak pejabat disana, kalau satu berhalangan kan ada pejabat lainnya yang penting menganggap bahwa sosialisasi tentang penting dan manfaatnya vaksin ini harus gencar dilakukan,” tandasnya.
Ketua Umum Senat Mahasiswa UKIM, Vinsensius Talubun mengatakan, alasan pihaknya mengelar diskusi dengan tema: Pro Kontra Vaksinasi Covid-19, dimana tema ini sangat menarik karena terkait dengan konteks sekarang secara global maupun secara kemanusiaan berada dalam kondisi Covid-19.
Menurutnya, vaksin salah satu alternatif untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di Indonesia sehingga dari kedatangan vaksin di Indonesia, terjadi banyak perbedaan pendapat baik oleh pemerintah maupun elemen masyarakat.
“Ada yang mengatakan, uji klinis vaksin ini perlu dipertanyakan, belum ada verifikasi yang jelas itu dari elemen pemerintah. Sementara di tengah masyarakat sendiri, memahami secara eksplisit tentang vaksin ini belum ada sehingga ada masyarakat yang mungkin saja percaya terhadap kehadiran vaksin ini tetapi ada masyarakat masih memiliki sikap kritis terhadap vaksin sehingga terjadi pro dan kontra,” jelasnya.
Dikatakan, tujuan digelarnya diskusi ini untuk menjadi edukasi bagi masyarakat secara umum sehingga dapat membantu setiap orang untuk menyiapkan diri dan menerima divaksin sebagai suatu solusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah unsur mahasiswa baik dari UKIM, Unpatti, dan sejumlah Perguruan Tinggi lainnya di Kota Ambon, unsur masyarakat, akademisi, dengan menghadirkab narasumber Dekan Fakultas Kesehatan UKIM, Bellytra Talarima dan pihak Dinas Kesehatan Maluku. (S-52)
Tinggalkan Balasan