AMBON, Siwalimanews – Mahasiswa Universitas Kristen Indonesi Maluku (UKIM) harus menjadi pionir atau pelopor dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Maluku dan Kota Ambon khususnya.

Rektor UKIM, Jafet Dama­main mengatakan, dirinya men­dorong mahasiswa untuk me­laksanakan diskusi dalam rangka pencerahan tentang penting dan manfaat vaksin bagi masyarakat baik untuk diri sendiri, keluarga dan masya­rakat secara umum untuk me­lindungi bangsa dan sebagai intelktual muda.

“Jika sudah paham diharap­kan bisa berperan ditengah masyarakat untuk memberi pencerahan terhadap berita-berita negatif yang sedang berkembang ditengah masya­ra­kat,” ungkap Damamain, ke­pada Siwalima, usai membuka Diskusi bertajuk Pro dan Kon­tra Vaksin Covid-19, yang diga­gas oleh Senat Mahasiswa UK­IM secara virtual, Sabtu (6/2).

Dikatakan, mahasiswa ini sama seperti masyarakat, ada yang masih ragu dengan pro­ses vaksinasi yang sementara berlangsung karena disamping antuasisme masyarakat  untuk menerima vaksin tetapi banyak juga hoaks dan berita-berita negatif yang terkait dengan vaksin ini.

“Saya berkeinginan supaya mahasiswa siap sehingga saat mahasiswa mendapatkan gili­ran divaksin tidak ada yang menolak dan semuanya harus divaksin karena sebagai pim­pinan universitas, kita meyakini sungguh bahwa kuliah tatap muka dikampus bisa berlang­sung kalau mahasiswa, karya­wan dan dosen sudah divak­sin,” ujarnya.

Baca Juga: 157 Warga Terjaring Operasi Yustisi di Pasar Mardika

Damamain juga menyesalkan pihak Dinas Kesehatan yang tidak bisa memberikan materi dalam diskusi dengan alasan sementara mendampingi menteri yang berkunjung ke Kota Ambon.

“Mestinya mereka lebih proaktif, datang ke kampus-kampus untuk melakukan sosialiasasi tapi ini kita sudah siapkan wadah dan ruang tetapi tidak datang, apapun alasan­nya kan banyak pejabat disana, kalau satu berhalangan kan ada pejabat lainnya yang penting menganggap bahwa sosialisasi tentang penting dan manfaatnya vaksin ini harus gencar dilakukan,” tandasnya.

Ketua Umum Senat Mahasiswa UKIM, Vinsensius Talubun menga­ta­kan, alasan pihaknya mengelar diskusi dengan tema: Pro Kontra Vaksinasi Covid-19, dimana tema ini sangat menarik karena terkait dengan konteks sekarang secara global maupun secara kemanusiaan berada dalam kondisi Covid-19.

Menurutnya, vaksin salah satu alternatif untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di Indonesia sehingga dari kedatangan vaksin di Indonesia, terjadi banyak perbedaan pendapat baik oleh pemerintah maupun elemen masyarakat.

“Ada yang mengatakan, uji klinis vaksin ini perlu dipertanyakan, belum ada verifikasi yang jelas itu dari elemen pemerintah. Sementara di tengah masyarakat sendiri, memahami secara eksplisit tentang vaksin ini belum ada sehingga ada masyarakat yang mungkin saja percaya terhadap kehadiran vaksin ini tetapi ada masyarakat masih memiliki sikap kritis terhadap vaksin sehingga terjadi pro dan kontra,” jelasnya.

Dikatakan, tujuan digelarnya diskusi ini untuk menjadi edukasi bagi masyarakat secara umum sehi­ngga dapat membantu setiap orang untuk menyiapkan diri dan mene­rima divaksin sebagai suatu solusi dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah unsur mahasiswa baik dari UKIM, Unpatti, dan sejum­lah Perguruan Tinggi lainnya di Kota Ambon, unsur masyarakat, akademisi, dengan menghadirkab narasumber Dekan Fakultas Kese­hatan UKIM, Bellytra Talarima dan pihak Dinas Kesehatan Maluku. (S-52)