DOBO, Siwalimanews – Sebanyakl 25 perwakilan dari kementerian/lembaga mengikuti rapat koordinasi tim koordinasi advokasi kepercayaan masyarakat adat di Kabupaten Aru.

Perwakilan ke-25 kementerian lembaga itu tiba di Bandara Rar Gwamar Dobo pukul 09.45 Wit dengan menggunakan pesawat Wings Air dan disambut bupati bersama forkopimda, dan dilanjutkan dengan pengalungan syal kepada Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Herry Yogaswra disertai prosesi adat oleh tua adat Desa Durjela dengan pemakaian topi adat.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kita kaitannya dengan batas hak ulayat, baik di laut maupun darat yang selama ini belum dipahami secara baik,” ucap bupati kepada wartawan di ruang kerjannya, Senin (25/9).

Menurut bupati, salah satu program atau kegiatan yang awalnya itu berada di kementerian perikanan kata bupati, dimana 2 tahun yang lalu pemkab sempat berkoordinasi terkait dengan hak wilayah laut.

“Jadi kepercayaan dan masyarakat adat tentunya tentang hak-hak dari mereka, ini akan dilakukan sosialisasi dan menjadi pilot project, tentunya banyak yang kita perlu khususnya masyarakat adat yang selama ini secara umum juga belum punya batas-batasnya. Paling tidak masyarakat adat itu bisa tahu bahwa dia punya hak kemudian sampai di mana batasnya,  baik laut maupun darat,” ujar bupati.

Baca Juga: Latekay Resmi Jabat Kades Tala

Dengan demikian kata bupati, kedepannya hak-hak tersebut tidak bisa diambil oleh sembarangan orang, baik perorangan maupun kelompok/perusahan, seperti di laut ada batasnya yang menjadi hak masyarakat adat, dan itu tidak mau dimasuki oleh orang atau kelompok/perusahan.

“Kita harapkan input dari kegiatan ini kedepannya dapat melindungi apa yang menjadi hak masyarakat adat,” harap bupati. (S-11)