177 Mahasiswi Iqra Buru Diwisuda Daring
NAMLEA, Siwalimanews – Sebanyak 177 mahasiswa Universitas Iqra Buru angkatan ke-14 diwisudakan secara daring, Kamis (9/7).
Rektor Uniqbu, Moh Sehol dalam pidatonya mengatakan, sesuai kalender akademik, wisuda harus dilaksanakan sejak bulan April lalu. Namun pertimbangan situasi dan kondisi di tengah pandemi Covid-19, baru dapat terlaksana pada hari ini.
“Dari 44 perguruan tinggi swasta dan dua perguruan tinggi negeri di Maluku dan Maluku Utara, Uniqbu adalah kampus kedua yang melakukan wisuda secara daring, setelah sebelumnya salah satu perguruan tinggi di Halmahera Utara melakukan hal yang sama,” ujar rektor.
Menurutnya, pihak universitas sudah melakukan lobi ke Dirjen Dikti untuk diperbolehkan melakukan wisuda secara manual dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Namun opsi yang diperbolehkan hanya wisuda sarjana dilakukan secara daring.
Pelaksanaan wisuda virtual itu dilaksanakan melalui rapat senat terbuka wisuda sarjana di auditorium AR Tukuboya yang hanya dihadiri pimpinan universitas dan para senat.
Baca Juga: Unpatti Gelar UTBK dengan Protokol CovidKetua DPRD Buru, M Rum Soplestuny, Wakil Bupati Buru, Amustofa Besan, Sekda Moh Ilyas Bin Hamid turut hadir menyaksikan wisuada secara daring di gedung auditorium AR Tukuboya.
Sedangkan 177 wisudawan bersama para orang tua berada di rumah masing masing yang terhubung dengan gedung auditorium AR Tukuboya melalui aplikasi zoom meetings.
Dalam laporan akademiknya, Sehol mengatakan, sehubungan dengan kondisi pandemic Covid-19 hingga saat ini, Uniqbu telah melakukan upaya-upaya antisipatif berbasis pencegahan dengan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan kuliah online di masa pandemic dan work from home bagi civitas akademika Uniqbu, serta membentuk satgas pencegahan dan pengendalian Covid-19 di internal Uniqbu.
“Uniqbu berikan pula sumbangsih pemikiran dan kontribusi positif nan konkrit dalam upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buru, yaitu menjadi bagian dari tim Covid-19 Buru yang berperan dalam penguatan perencanaan data, pakar, dan analisis, serta rekomendasi kebijakan terkait pandemic Covid-19 di kabupaten ini,” ujarnya.
Bahkan kata rektor, Uniqbu mendapat porsi khusus untuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang berdampak akibat pandemic Covid-19 di seluruh wilayah Kabupaten Buru.
Selain itu, mahasiswa dan dosen Uniqbu telah menghasilkan karya inovatif bahan pencegah Covid-19 berupa sabun minyak kayu putih serta hand sanitizer dan disinfektan ekstra kayu putih yang telah diluncurkan oleh rektor dan ketua yayasan di bulan Mei lalu.
Ribuan bahan tersebut telah dibagikan ke masyarakat yang berpotensi berdampak Covid-19. Saat ini, Uniqbu miliki 2.685 mahasiswa aktif yang terdaftar pada pangkalan data Dikti, dan ada kecenderungan untuk terus bertambah dari tahun ke-tahun.
“Dimana tercermin dari masih meningkatnya animo calon mahasiswa baru yang telah terdaftar mencapai hampir 50% dari target 500 calon mahasiswa baru tahun ini,” tuturnya.
Sampai dengan bulan September nanti kata rektor, target tersebut kiranya bisa tercapai, sehingga bisa mencapai 3000-an mahasiswa aktif dalam PD Dikti Uniqbu.
Dari aspek SDM, dosen dan tenaga kependidikan, mulai tahun ini terdapat 169 dosen Tetap yang ada di Uniqbu telah mendapat nomor induk dosen nasional dari Kemendikbud Dirjen Dikti.
“Ini berarti bahwa 100 persen dosen Uniqbu telah memiliki kualifikasi minimal S2, dan sekaligus juga menjawab tantangan terpenuhinya standar minimal 6 dosen setiap prodi pada 17 prodi di Uniqbu,” ucapnya.
Ditambahkan, hal ini merupakan sejarah baru, mengingat baru kali ini semua prodi Uniqbu telah memenuhi standar jumlah dosen. Dari 169 dosen tersebut, 7 orang telah berijazah S3, 7 orang sementara lanjut S3, dan sisanya berkualifikasi S2. Selain itu, Uniqbu didukung oleh 43 tenaga kependidikan yang rata-rata berkualifikasi Sarjana (S1) dan melayani semua unit kerja dalam lingkup Uniqbu.
Sementara itu Bupati Buru dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Amustofa Besan mengatakan, sebagai generasi muda yang menyandang predikat sarjana merupakan generasi penerus dan kader pemimpin yang akan memikul dan meneruskan perjuangan Bangsa.
“Tunjukan diri anda sebagai alumni Universitas Iqra Buru yang dapat dibanggakan, sebagai pemikir dan pelaku pembangunan di daerah ini khususnya serta bagi bangsa dan negara,” pinta bupati. (S-31)
Tinggalkan Balasan