AMBON, Siwalimanews – Dinas Pendidikan Kota Ambon tetap akan menggunakan metode pembelajaran dengan sistim luring dan daring selama masa pandemi covid-19.

“Kami tetap gunakan metode luring dan daring dalam proses bejalar mengajar selama masa pandemi ini,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Fahmi Salatalohy, kepada Siwalimanews usai rapat bersama Komisi II DPRD kota di Baileo Rakyat Belakang Soya, dalam rangka membahas proses pendidikan  jarak jauh (PJJ), Kamis (6/8).

Menurutnya, untuk metode pembelajaran daring memang terdapat banyak kendala, dikarenakan banyak siswa yang tak miliki perangkat HP android yang miliki fasilitas internet yang lengkap.

Oleh karena itu, pemkot tetap mengambil tindakan untuk melihat anak-anak yang ingin belajar dalam proses daring.

“Seluruh data-data terkait dengan siswa-siswa yang belum memiliki android telah disampaikan kepada Bappeda untuk nantinya menunggu kebijakan dari pak walikota seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Belum Temukan Metode Belajar di Pandemi Covid-19

Sementara terkait dengan rujukan dari Kementrian Pendidikan dimana para siswa dapat difasilitasi dengan menggunakan dana Bos, Salahtalohy mengaku, pihaknya akan mengontrol setiap sekolah yang sudah menerapkan regulasi Kemendikbud.

Saat ditanya mengapa Ambon belum bisa menerapkan sistim pembelajaran tatap muka, Salatalohy mengungkapkan, pihaknya tak berani mengambil langkah demikian, sebab akan sangat berisiko jika siswa dipaksa untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

“Kami sangat berhati-hati untuk ambil kebijkan tersebut, karena anak-anak sangat rentan terhadap penyebaran covid,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II Margaretha Siahay kepada Siwalimanews usai rapat itu mengungkapkan, dalam menyikapi PJJ harus ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak.

“Harus ada kerjasama baik eksekutif maupun legislatif serta pihak BUMN sehingga mengetahui apa sih kendala saat PJJ dilakukan,” tukasnya.

Menurutnya, kehadiran Bappekot sangat penting untuk melihat kebutuhan anggaran PJJ, sekaligus menyampaikan berapa jumlah siswa yang tidak memliki perangkat untuk PJJ agar diketahui pihak eksekutif.

“Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa sehingga apa yang menjadi kendala bagi mereka akan kita dorong untuk dipenuhi,” ucapnya. (Mg-5)