17 Warga Buru Masih Terpapar Covid-19
NAMLEA, Siwalimanews – Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, membenarkan bertambahnya satu pasien baru berinitial W (73), asal Desa Waelo, Kecamatan Waelata. Dengan bertambahnya satu pasien baru, maka kasus yang masih positif Covid-19 menjadi 17 orang.
Bila digabungkan dengan kasus pertama periode April hingga Juni, di Kabupaten Buru ditemui 24 Kasus positif Covid-19. Sebanyak 17 orang dalam perawatan, 6 orang telah sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Kepada wartawan lewat WA Group Media Covid, Jubir Satgas Nani Rahim menjelaskan, pihaknya telah menerima hasil PCR dari lima sampel swab yang dikirim. “Dari 5 sampel yg dikirim 3 orang masih positif, 1 orang kasus baru dan 1 org negatif. Kasus baru atas nama Bpk W (73 th) dari kec. Waelata,” beber Nani Rahim.
Tiga pasien Covid-19 yang yang turut diswab, namun hasilnya kembali masih positif, antara lain HB, LR dan AA. Sedangkan tracking istri AA, hasil swabnya negatif.
Ditanya soal kasus baru di Buru ini, Nani Rahim lebih jauh memaparkan, kalau W masuk RSU Lala dengan penyakit radang paru-paru. Hasil rapid testnya non reaktif.
Baca Juga: Hasil Rapid Tes 12 Nelayan Asal Jatim NegatifNamun belajar dari berbagai kasus di banyak daerah, pasien W ini langsung diswab dengan 4 orang lainnya.”Pada saat pengambilan sampel swab kepada 4 orang, beliau juga diikutkan karena dari hasil foto thorax ada gambaran pneumonia. Hasilnya telah keluar dinyatakan posisif,” ungkap Nani Rahim.
Sementara itu, informasi yang berhsdil dihimpun menyebutkan, paska W dinyatakan positif, ia yang semula ditangani di ruang inyernis, sejak Sabtu telah dipindahkan ke ruang isolasi khusus pasien Covid-19.
Khabarnya, W telah dibawa oleh keluarga ke RS sebelum tanggal 12 Lalu. Pada saat pertama masuk belum berstatus PDP, maka satgas tidak diberi laporan. “Pada saat msk bukan PDP, setelah beberap hari baru ditetapkan PDP.Di swab pada tgl 12 Juni,” katanya.
W yang hasil PCR positif ini ternyata bukan pelaku perjalanan. Namun ia rentan terpapar dari OTG carrier karena punya riwayat penyakit bawaan.
Setelah positif Covid-19, satgas langsung mentracing keluarga intinya dan sebanyak 6 orang akan diswab Minggu (21/6).”Keluarga W sangat kooperatif, besok 6 orang anggota keluarganya akan diswab,” ungkap Nani Rahim.
Beda keluarga W di Waelo dengan keluarga HB di Desa Seith, Kecamatan Teluk Kayeli. Ayah HB, La Julu Buton sempat menolak nakes untuk menswab keluarganya srbanyak 7 orang pada tanggal 16 Juni lalu.
Kadis Kesehatan, Anwar Prawira bersama Jubir Satgas dan aparat keamanan datang langsung ke Desa Seith, Sabtu.
“Di Seith hanya 2 orang yang besedia diswab yaitu ibu dan bapaknya HB. Itupun dengan berbagai pendekatan dan sedikit maksa,” kata Nani Rahim.
Diakuinya, dengan semakin kencangnya info hoax terkait dengan Covid-19 lewat media sosial facebook,dan dari mulut ke mulut, masyarakat tidak pintar menyaringnya .Kemudian menelan mentah-mentah berita bohong ini, sehingga ada reaksi negatif saat tim kesehatan turun mendata dan lakukan tracing.
“Memang saat ini sangat sulit untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Covid-19. Menghadirkan aparat keamanan dalam penanganan kontak, justru semakin menambah antipati masyarakst terhadap petugas kesehatan,”ucapnya sedih. (S-31)
Tinggalkan Balasan