AMBON, Siwalimanews – Tiga hari melakukan pen­carian, tim SAR gabungan ber­hasil menemukan 13 anak buah kapal (ABK) KM Sanjaya-33 yang tenggelam beberapa hari lalu di Per­airan Aru Kabupaten Kepu­lauan Aru.

13 ABK itu ditemukan da­lam keadaan selamat oleh masyarakat dan SAR. Se­dangkan satu ABK lainnya dinyatakan hilang. 13 ABK ter­masuk nahkoda itu yakni Syeh Moh Basor (nahkoda), Purnama (KKM), Suhadi (Kelas I), Alfaribi (Kelas I), Antok Irawan (Kelas I), AS­DANI (Kelas I), Iwan Ardian­toro (Kelas 1), M.Sabirin (Kelas I), Ninbrot Fuka (Kelas I) Supratikno (Kelas I), Rian Lara Paramba  (Kelas I), Daniyanto DK (Kelas I) dan M. Joni (Kelas I).

Belasan korban tenggelam yang ditemukan selamat itu kini telah dirawat di Puskesmas Ngaibor Kecamatan Aru Utara, Kabupaten Kepulauan Aru.

Kepala Basarnas Ambon, Musli­min dalam ketera­ngan persnya kepada wartawan di Dobo, Selasa (17/3) membenar­kan pihaknya sudah menemukan 13 orang yang terdiri dari 12 ABK dan 1 orang nahkoda kapal.

“13 orang ini berhasil selamat sedangkan 1 orang ABK masih dalam pencarian tim SAR gabu­ngan,” ungkap Muslimin.

Baca Juga: Ruang Isolasi dan Alat Pelindung Medis Minim

Ia menjelaskan pencarian hari ketiga dengan menyisir perairan sekitar Desa Rebi dan berhasil menemukan korban Andarias So­yem sekitar pukul 06.00 WIT dalam kondisi lemas 500 meter dari pesisir pantai dan dievakuasi ke Puskesmas Ngaibor.

Pencairan dilanjutkan dan tim SAR gabungan menemukan 12 ABK KM Sanjaya- 33 sekitar pukul 12.00 WIT siang, di Tanjung Lelar (daerah tanpa penghuni) dan dievakuasi ke Desa Ngaibor  untuk mendapat perawatan medis.

“Semua korban yang berhasil diselamatkan berjumlah 13 orang dan rencananya akan dievakuasi kembali ke Rumah Sakit di Kota Dobo,” jelas Muslimin.

Muslimin mengaku sudah menanyakan kepada nahkoda kapal terkait dengan peristiwa naas itu termasuk juga dengan jumlah ABK yang ada ketika berlayar.

“Ternyata sesuai dengan penga­kuan nahkodanya bahwa yang ikut berlayar hanya 14 orang sedang­kan didata manifest itu tercatat 15 orang. Satu ABK tidak ikut berlayar karena sakit,” ujar Muslimin meni­rukan perkataan nahkoda kapal.

Menurutnya satu ABK yang belum berhasil ditemukan atas nama Ari Wibowo masih dalam proses pen­cairan. “Satu orang ABK masih kita cari,” ujarnya.

Untuk melakukan pencarian se­jumlah unsur dikerahkan seperti per­sonil Basarnas Ambon, Dinas Pe­rikanan Kabupaten Kepulauan Aru, Lanal Dobo, Polres Dobo, PSD­KP Dobo, KPLP/UPP Dobo, Peng­urus Ka­pal KM Sanjaya 33, ABK KN, Ko­ramil Aru Selatan, Babinsa Aru Se­latan, Brimob Dobo dan mas­yarakat.

Alusista yang digunakan yakni KN. Kalawai KN.P 117 Milik KPLP Dobo, KN Arun-903, speed Lanal Aru, Long Boat masyarakat, KM. Penambulai, KM Araweira, KM. Banawa dan KN. 04 UPP Dobo.

Sementara itu, Kepala Desa, Ngaibor Reinhard Gardjalay kepada wartawan mengaku, sekitar pukul 06.00 WIT, Andarias Soyem mene­mukan korban diatas pasir di Pantai Desa Ngaibor, korban dalam kondisi lemas dan di bawa ke rumah Andarias yang merupakan Kaur Pembangunan Desa tersebut.

“Jadi saudara Andarias Soyem yang merupakan Kaur Pembangu­nan temukan korban sudah di pantai, korban terombang ambing selama tiga hari tiga malam, korban dalam kondisi lemas,” ungkap Reinhard.

Dijelaskan, setelah korban dibawa ke rumah dan diberikan makan dan minum, kondisi korban sudah agak membaik dan akan di bawa ke Puskesmas setempat. Selain itu korban juga nantinya akan di jemput oleh tim SAR untuk dievakuasi ke Dobo Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru di Dobo.

Untuk diketahui pencarian ini dibagi menjadi empat group. Titik pencarian yang dilakukan dimulai dari titik koordinat Lat: 6° 232  31.923  S dan Lon: 133° 542  53. 993  E dan sekitarnya. (S-39/S-25)