AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 1.600 pedagang dan sopir di Kota Ambon, telah melaksanakan vaksinasi yang dilakukan pada Kamis (18/3) dan Jumat (19/3), lalu di Terminal A1 Mardika Ambon.

Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler mengatakan, seluruh pedagang dan sopir angkot yang melakukan vaksinasi tidak karena terpaksa namun secara sukarela.

Hal ini dibuktikan selama dua hari terhitung banyak dari mereka yang mendatangi tenda tempat vaksin dengan sendirinya.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon ini mengungkapkan, vaksinasi itu hanya dilaksanakan selama dua hari.

“Pada proses vaksinasi massal di Mardika hari Kamis dan Jumat pekan kemarin, berdasarkan data yang masuk dari Dinkes hari ini (kemarin), sudah 1.600 PKL dan sopir angkot disuntik,” kata Hadler, kepada wartawan, usai melakukan kunjungan puskesmas di Rumah Tiga, Senin (22/3).

Baca Juga: Pangdam: Ambil Hikmah dari Peristiwa Isra Mi’raj

Hadler merincikan, dari data yang diterimanya, jumlah pedagang dan sopir yang divaksin hari pertama, yakni Kamis (18/3) telah diikuti oleh 900 orang.

“Yang suntik hari pertama itu 900 orang terdiri dari PKL dan Sopir Angkot. Hari kedua jumlahnya 700 orang. Jadi total keseluruhan PKL dan Sopir yang sudah divaksin adalah 1.600. Jumlah ini menandakan bahwa antusias warga sudah mulai bagus terhadap proses vaksinasi,” ungkapnya.

Ketika disinggung terkait dengan adanya penambahan hari, akibat antusias para pedagang dan sopir yang begitu tinggi, dirinya mengungkapkan pihaknya masih melihat kembali seberapa besar kebutuhannya. Sebab, kekurangan petugas yang menjadi kendala.

“Ini karena petugas kita terbatas, makanya proses penyuntikan massal di Mardika, hanya dilakukan selama dua hari. Proses selanjutnya akan tetap dilanjutkan, sehingga semua PKL dan Supir sesuai target secara keseluruhan harus sudah divaksin, “ ungkapnya.

Syarif menambahkan, untuk total secara keseluruhan yang telah di vaksin di Kota Ambon, berjumlah lebih dari  17 ribu orang.

“Data terakhir yang masuk, sudah 17, 443 orang di Kota Ambon telah disuntik vaksin, untuk data terakhir masih belum rampung,” katanya.(S-52)