PEMERINTAH Kota Ambon dinilai belum maksimal menekankan laju inflasi. Pasalnya walaupun berbagai kebijakan ditempuh pemerintah kota namun tingkat inflasi pada bulan Juli 2024 masih tertinggi diantara sebelas Kabupaten Kota di Maluku.

“Kalau memang sampai akhir bulan Juli inflasi masih tinggi bahkan tertinggi di Maluku artinya kebijakan yang selama ini ditempuh belum maksimal,” kata anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kota Ambon, Jantje Wenno kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Senin (5/8).

Diakuinya, terjadi penurunan inflasi dari  4.61 persen di bulan Juni menjadi 3.17 persen di bulan Juli, tetapi angka tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya dimana angka inflasi dibawah 3 persen.

Wenno menegaskan gerakan pangan murah yang selama ini gencar dilakukan Pemerintah Kota Ambon ternyata belum mampu menekan angka inflasi padahal dilakukan secara masif.

“Faktanya angka inflasi yang masih tinggi diatas 3 persen artinya kebijakan gerakan pangan murah selama ini belum berdampak signifikan terhadap upaya penurunan inflasi,” tegas Wenno.

Baca Juga: Sekot Instruksikan Kepsek Berikan SKP Secara Profesional

Pemerintah Kota Ambon menurut Wenno harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan penurunan inflasi termasuk gerakan pangan murah yang menjadi kebijakan andalan Pemkot.

“Kita berharap persoalan inflasi ini menjadi perhatian serius Pemkot agar ekonomi tetap terjaga dan masyarakat tidak tertekan,” pungkasnya.(S-20)