AMBON, Siwalimanews – Kelompok masyarakat yang rentan terpapar Virus Corona  akan menjadi sasaran rapid test yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kota Ambon.

“Jadi pada kelompok rentan yang ada di wilayah puskesmasnya, jadi bukan seperti kita buka tenda, kemudian semua kumpul. Tidak seperti itu,” kata Kepala Dinas Ke­se­hatan Kota Ambon, Wendy Pe­lupessy kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa (9/6).

Pelupessy menjelaskan, yang dimaksud dengan warga rentan adalah warga yang memiliki penyakit bawaan, orang dengan usia lanjut dan ibu hamil trimester ketiga.

“Orang dengan penyakit pe­nyerta/komorbid, misalnya hi­per­tensi, DM, jantung, ginjal, dan sebagainya. Kemudian ibu hamil dengan trimester ketiga, karena sekarang setiap ibu hamil yang masuk RS atau puskesmas mau melahirkan harus non-reaktif rapidnya. Karena kalau hasilmnya positif, berarti kami kirim ke RSUD Haulussy, oleh sebab itu ibu hamil kami rapid,” terangnya.

Pelupessy mengatakan, rapid test yang akan dilakukan aga dapat ditangani dengan cepat dan tepat jika ada warga yang hasil rapid reaktif dan juga mempermudah pemantauan.

Baca Juga: Satu Lagi PDP Meninggal

“Kami harus cepat rapid mereka, sehingga kalau misalnya mereka sakit itu tidak diperparah dan tidak butuh RS. Kalau misalnya mereka masih dalam keadaan sehat ke­mudian menjadi OTG, kami masih mudah untuk memantau, meng­ingat saat ini kasus terus naik,” ujarnya.

Kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19, kata Pelupessy, juga ter­batas. Karena itu, rapid test harus dilakukan, sehingga upaya penanganan juga cepat.

“RS terbatas, oleh sebab itu kami harus ambil tindakan seperti ini supaya kalau kedapatan ada yang reaktif kami bisa menampungnya di sejumlah RS darurat yang tersedia seperti BPSDM milik pemprov, LPMP, dan Balai Diklat Perikanan,” tandasnya.

Lanjut Pelupessy, sebelum rapid test, puskesmas yang di Kota Ambon akan melakukan screening terhadap warga yang rentan.

“Rapid test dibagi ke puskes­mas, dan dilakukan oleh pus­kesmas screening bagi kelompok-kelompok rentan yang ada di wilayahnya,” ujarnya.

Pelupessy menambahkan, so­sia­lisasi juga akan dilakukan se­belum dilakukan screening dan rapid test. “Kami akan sosialisasi lagi secara serempak melalui puskesmas-puskesmas kepada masyarakat,” jelasnya. (Mg-6)