AMBON, Siwalimanews – Trotoar yang diba­ngun oleh Dinas Peker­jaan Umum pada se­jumlah jalan di Kota Ambon dengan meng­gu­nakan dana pinjaman PT Sarana Multi Infra­struktur (SMI) Rp700 miliar memakan korban.

Jika saat musim hu­jan, troator yang ter­lihat indah namun licin ini dijadikan sejumlah anak-anak sebagai tem­pat bermain sky air,  bahkan tidak sedikit warga yang jadi korban akibat terpelesat dan jatuh, namun Pemerintah Provinsi Maluku terkesan tutup mata dan tidak menyikapinya.

Sikap cuek Pemprov Malu­ku itu akhirnya diprotes salah seorang pemuda yang tidak terima istrinya jatuh di trotar tersebut. Ia kemudian menghan­curkan trotar yang berada di lokasi Pohon Pule, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Aksi sang pemuda yang belum diketahui identitasnya ini, viral di media sosial facebook, Selasa (9/11)

Video berdurasi 30 detik itu terlihat sang pria berkulit coklat dengan memakai helm serta  mengendarai sepeda motor memegang palu 5 kg berhenti didepan salah satu minimarket (Alfamidi-red), samping PLN Wilayah Maluku tepatnya di kawasan Pohon Pule,  langsung mengamuk.

Baca Juga: Tangani Kasus Dana Covid, Kejati Jangan Masuk Angin

“Beta bini jatuh, dong bisa tanggungjawab beta pung bini, beta kasih hancur,” teriak sang pemuda dan langsung menghancurkan sebagian trotoar tepat didepan mini market tersebut.

Aksi yang ini dilakukan oleh pria tersebut lantaran, sang istrinya terjatuh saat melintasi trotar itu mendapat dukungan dari masyarakat pengguna jalan saat melintasi kawasan tersebut.

“Batul kasih ancor saja trotoar itu, su biking cilaka orang banyak,” tandas warga yang melihat aksi sang pria tersebut.

Usai menghancurkan sebagian trotoar itu, sang pria kemudian menuju ke sepeda motornya dan meninggalkan lokasi tersebut.

Sementara itu beberapa wagra di Kota Ambon yang ditemui Siwalima mengaku kecewa karena Pemprov Maluku terkesan tutup mata, trotoar yang dibangun terlalu lincin. Jika warga tidak hati-hati maka sangat mengancam keselamatan pengguna jalan kaki.

“Katong mau jalan saja katong sangat hati-hati apalagi hujan tetap saja lincin dan jatuh. Mangkali dong bisa lihat akang ini lalu ganti yang lain, jika percantik seng apa-apa tetapi jangan pakai keramik yang lincin. Ini sangat membahayakan katong yang jalan kaki,” cetus Ongen dengan dialek Ambon.

Bukan saja itu, beberapa warga yang kesehariannya sebagai tukang ojek maupun becak mengaku, keramik trotoar terlalu lincin dan harus hati-hati kalau tidak tetap saja ada warga yang jatuh.

“Katong ini bajalan di atas troatar kalau mau cepat-cepat untuk keperluan seng hati-hati tetap katong jatuh, katong bingung pemerintah dong sudah lihat begini apalagi akang sudah viral lalu kenapa seng ganti. Jadi kalau ada bapak yang hancurkan trotar itu Karena kecewa juga dengan sikap Pemerintah Provinsi Maluku,” katanya.

Laporkan Polisi 

Menyikapi aksi protes warga ini, Kadis PU Maluku, Muhammad Marasabessy yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya telah melaporkan aksi perusakan trotar yang dilakukan warga itu ke Polres Ambon.

“Saat ini sudah dilakukan pelaporan kepada Polres terhadap aksi penghancuran sebagian jalan trotoar,” ujar Marasabessy.

Kata Marasabessy tindakan penghancuran trotoar yang dilakukan pria yang viral di medsos itu sudah masuk dalam tindakan pengerusakan terhadap barang negara sehingga pemprov proses hukum.

“Itu kan namanya tindakan pengerusakan terhadap baramg negara, dan nantinya orang tersebut akan diproses secara hukum,” ujarnya.

Marasabessy menambahkan trotoar tersebut masih dalam masa pemeliharaan, sehingga tidak dibenarkan dilakukan tindakan penghancuran.

“Karena saat ini trotoar ada dalam masa pemeliharaan sampai bulan Desember, kalau adanya kejadian seperti itu apapun tidak bisa langsung melakukan tindakan seperti itu.

Itu kan bisa langsung buat laporan kepada PUPR Provinsi Maluku. Nanti pertanggung jawaban bagaimana jika barang negara sudah dihancurkan seperti itu,” ujarnya. (S-51)