Warga Leksula Merasa Dianaktirikan Pemerintah
NAMROLE, Siwalimanews – Warga Kecamatan Leksula merasa dianaktirikan oleh Pemprov Maluku dan Pemkab Bursel dari berbagai segi terutama dibidang pembangunan infrastruktur.
“Kami masyarakat Leksula merasa dianaktirikan oleh pemerintah, sebab sejak Kabupaten Bursel dimekarkan kami masyarakat Leksula merasa tak ada perhatian pemda terutama di bidang infrastruktur,” tandas Ketua Gerakan Pemuda Pelajar Dan Mahsiswa Kecamatam Leksula (GPPMKL) Robertho Solissa dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (21/7).
Menurutnya, pembangunan jalan maupun jembatan pada ruas jalan lintas Namrole-Leksula yang merupakan jalan provinsi belum diberi perhatian serius.
Padahal, pembangunan jalan dan jembatan ini sangatlah penting bagi warga di kecamatan ini, sebab, penderitaan warga sangat terasa ketika musim penghujan karena harus bertarung nyawa ketika melewati Kali Nalbessy.
“Bagi kami masyarakat setempat jalan ini sangat penting untuk mempermudah akses masyarakat ke kota kabupaten, karena setiap musim hujan masyarakat di Desa Neath dan Liang yang mau ke Leksula sering menjadi ancaman ketika sungai meluap, sebab mereka menyeberangi sungai menggunakan tali, bahkan sudah ada yang pernah meninggal karena dibawa oleh derasnya air kali tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga: PSBB Transisi Merupakan Hasil Studi Tiru Pansus DPRDTerkait dengan persoalan ini maka, GPPMKL Bursel-Ambon minta kepada Gubernur Maluku Murad Ismail untuk menaruh perhatian serius bagi warga Bursel terutama di Kecamatan Leksula.
Pasalnya, pada saat Pilgub pasangan Baileo menang telak disini, bahkan janji pasangan baileo saat kampanye untuk untuk memperhatikan infrastruktur jalan masing teringat oleh masyarakat.
“Namun sangat disayangkan sampai saat ini janji manis itu tak terialisasi, sehingga kondisi yang dirasakan masyarakat sejak puluhan tahun hingga saat ini tetap merasakan hal yang sama,” pungkasnya.(S-35)
Tinggalkan Balasan