AMBON, Siwalimanews – Usai meninjau para korban kebakaran di RT. 03/RW 06, Kelurahan Benteng, Selasa (31/10) pemerintah kota memastikan segera menurunkan sejumlah bantuan.

Bantuan yang diberikan Pemkot Ambon mulai dari penyediaan air bersih, bantuan alat masak, pembuatan  dapur umum, MCK.

“Kami juga akan memberikan dana stimulan 15 juta yang sementara disiapkan dinas untuk korban yang mengalami kerugian material,” kata Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena kepada wartawan di tenda pengungsian, Selasa (31/10).

Dirinya menjelaskan selain memberikan sejumlah bantuan, tanggap darurat bagi para korban akan berlaku selama 14 hari kedepan.

“Tanggap darurat ditetapkan 14 hari. sejak awal kebakaran BPBD telah disalurkan bantuan tanggap darurat dan itu menjadi tanggung jawab kita,” ujar walikota.

Baca Juga: Optimalkan Pelayanan ke Masyarakat, Dinkes Gelar Rapat

Selain itu orang nomor satu juga memastikan kesehatan bagi para korban kebakaran termasuk anak-anak.

“Kita juga menyiapkan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi korban kebakaran di puskesmas benteng,” tegasnya.

Usai kebakaran, pihaknya juga sudah melakukan pendataan terhadap para korban termasuk kerugian yang dialami.

“Jadi total ada 8 unit bangunan rumah yang terbakar yang berisi 10 kepala keluarga dan 51 jiwa di dalamnya,” urainya.

Dalam kunjungan itu walikota didampingi Sekot Agus Ririmase dan sejumlah pimpinan OPD.

Rumah Warga Terbakar

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda kawasan Gudang Arang tepatnya di RT03/RW06 Kelurahan Benteng, Minggu (29/10) dini hari.

Tercacat 11 unit rumah terbakar, diantaranya 9 rata tanah dan 2 unit rumah terbakar sebagian.

Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada wartawan di Ambon mengatakan, titik api diketahui berasal dari kios milik Rawangan Kailola (42).

Hal itu dipastikan setelah pemilik rumah yang tertidur tiba-tiba terbangun lantaran mencium bau asap yang menyengat. Setelah diperiksa, terlihat kobaran api yang membesar dari dalam pondok yang masih bagian dari rumah korban.

“Saksi bersama istri dan anak-anak dalam suasana tidur, dan mencium bau asap, sehingga terbangun dari tidur, pada saat membuka pintu kamar terlihat nyala api di bagian dalam kios sehingga dengan spontan berteriak kebakaran,” Jelas Luhukay kepada wartawan di Ambon, Minggu (29/10).

Mendengar hal tersebut para tetangga yang ikut terbangun membantu memadamkan kobaran api. Namun minyak tanah yang berada di dalam kios memicu api semakin membesar, dan dengan cepat merembet ke rumah di sekitar.

“Api membesar, meluas dengan cepat karena saksi menjual minyak tanah namun Ia tidak mengetahui penyebab awal kebakaran,” tuturnya.

Tak berselang lama 3 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Ambon mencoba memadamkan api.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kerugian yang dialami hanya kerugian materil berupa 11 unit rumah yang masing-masing milik, keluarga Rawangan Kailola, Alan Pattiasina, keluarga Roby Soplanit dan keluarga Dema Latuperissa.

Selanjutnya rumah milik keluarga Semy Solisa, Waeny, Netty Manuputty, Ongen Latuperissa, Leon Souhoka, Paul Porsisa (terbakar sebagian),  Yance Latuperissa (terbakar sebagian). (S-25)