Walikota: Kritikan Gubernur dan Ketua Sinode Adalah Hal Positif
Ambon, Siwalimanews – Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengaku, kritikan yang dilontarkan kepadanya baik oleh Gubenrur Maluku Murad Ismail maupun Ketua Sinode Pendeta Ates Werinussa dianggap oleh walikota sebagai satu hal yang positif.
Selain itu walikota juga mengaku, kritikan-kritikan yang dilontarkan kepadanya tersebut merupakan sebuah kritikan yang membangun bagi dirinya.
“Tudingan itu bukan menjatuhkan, malah itu mengangkat saya. Untuk itu saya berterimakasih buat Ketua Sinode GPM, saya juga berterimakasih buat pak gubernur atas kritikan itu. Kalau lihat secara positif, memang hasilnya positif, cuma yang saudara lihat negatif, jadi hasilnya negatif,” ujar walikota dalam keterangan persnya di Balai Kota, Rabu (17/6).
Walikota juga mengungkapkan, tudingan yang disampaikan gubernur sesungguhnya bukan mengarah ke hal yang bersifat menjatuhkan, namum kemungkinan media salah presepsi, sehingga banyak yang menganggap tudingan tersebut sebagai boomerang baginya selaku walikota.
“Gubernur mungkin tidak bermaksud seperti itu, cuman mungkin salah presepsi oleh media,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Pedagang Ancam Nginap di Balai KotaSelain itu tudingan yang disampaikan Ketua Sinode GPM juga kemungkinan dilontarkan karena memang beliau tidak mengetahui, bagaimana teknis dalam penanganan Covid-19 di lapangan.
“Yang Ketua Sinode GPM itu ya, Ketua Sinode itu saya mau bilang begini, saya sudah berdoa Tuhan ampunilah beliau, karena beliau nggak ngerti apa yang beliau ngomong. Jika beliau ikut penjelasan seperti yang saya sampaikan hari ini, baru beliau lihat bagaimana para petugas kesehatan menghadapi Covid-19 di kota ini,” tuturnya.
Dijelaskan, sebelum terjadi peningkatan kasus di Kota Ambon seperti sekarang ini, pihaknya sudah memprediksi sebelumnya, dan itu telah diumumkan sehingga pihak tenaga medis lakukan penanganan.
“Kita sudah prediksi ini dari awal oleh para ahli epidemiologi, bahwa ini puncaknya kita rasakan sekarang. Kita sudah bicara oleh karena itu proses untuk penanganan itu berjalan sejak awal, kalau kita tidak pahami ini ini, maka kasus positif akan melonjak lebih dari apa yang sedang kita alami saat ini,” imbuhnya.
Berdasarkan prediksi para ahli epidemologi itu, kita intervensi dari awal jadi dia naik. Naik itu kan saya sudah diprediksikan itu pada bulan Mei-Juni itu 13 orang sampai dengan hari ini baru 13,5 rata-rata,” tandasnya. (Mg-6)
Tinggalkan Balasan