PENJABAT Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan,  Pemerintah Kota Ambon tidak bisa ber­jalan sendiri. Pemerintah tentu membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk umat Gereja Pro­testan Maluku dalam berbagai tingkatan, mulai dari unit, sektor, jemaat sampai pada tingkat klasis hingga sinode, supaya secara bersama, dapat memahami apa yang dihadapi  Pemerintah Kota, sehingga bisa membantu Pemerintah Kota.

“Minimal sebagai Pendeta, mengajak umat untuk melakukan hal-hal yang baik, itu sudah merupakan bagian dari memberi, kasih for Ambon, itu sudah membantu Pemerintah Kota. Sebagai Majelis dalam ibadah-ibadah, baik unit sektor-sektor pelayanan, wadah-wadah pelayanan memberikan pemahaman kepada umat untuk bagaimana berperilaku sebagai umat yang baik, membantu kerja-kerja Pemerintah Kota, itu sudah cukup bagi kami,” ujar Wattimena, dalam sambutannya saat pembukaan Sidang GPM Klasis Pulau Ambon yang ke- 47 di Gereja Nafiri Sion, Kusu-Kusu, Kecamatan Nusaniwe, Minggu (26/2).

Dikatakan, dengan kebijakan-kebijakan bergereja melalui tingkat Jemaat, Klasis  dan GPM, yang terus membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan umat sebagai bagian dari warga Kota Ambon.

“Kami berterima kasih karena Gereja terus mendoakan kami setiap kami dan itulah sumber kekuatan kami hari ini. Dukungan penuh dan doa-doa yang diberikan bagi kami  pemerintah,” tuturnya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada GPM, Klasis, Jemaat-jemaat atas suport bagi Pemerintah, pemerintah tidak bisa memastikan pertumbuhan,  hanya berkerja, dan hasilnya nanti Tuhan yang punya kehendak dan kewenangan atas apa yang sudah dilakukan.

Baca Juga: Dewan dan Tim ASC Gelar Rakor

Sehubungan dengan itu, Pemerintah dan Gereja sebagai mitra, tidak boleh ada perasaan yang tidak enak, semuanya saling mendukung, karena ada tanggung jawab bersama disini, ada tanggung jawab Gereja yang bertujuan sama dengan pemerintah.

“Kalau Gereja ingin meningkatkan kesejahteraan umat, maka peme­rintah ingin meningkatkan kese­jahteraan masyarakat yang didalamnya termasuk umat GPM yang ada di wilayah Kota Ambon. Dalam rangka itulah, hari ini, saya ingin me­nyampaikan beberapa gumulan Pemerintah Kota Ambon, saya titip, mudah-mudahan dalam persidangan ke-47 ini, bersama ini kita akan meningkatkan kesejahteraan ma­syarakat Kota Ambon,” pintanya.

Diketahui, bahwa saat ini, dunia sementara diperhadapkan dengan sebuah situasi yang sangat sulit, yaitu resesi ekonomi dunia. Kondisi ini mungkin tidak terlalu berdampak langsung bagi Kota Ambon, namun di belahan bumi yang lain, di negara lain, dampak dari resesi ekonomi dunia ini sudah terasa dan sudah mengancam eksistensi dari negara-negara lain.

Dan oleh karena itu, dalam menghadapi kondisi itu, Pemerintah Kota Ambon terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di kota ini, menjaga ketahanan pangan masyarakat, supaya Ambon tidak termasuk dalam bagian yang terdampak dari resesi  ekonomi dunia.

“Banyak hal yang kami lakukan untuk itu, diantaranya, menjaga laju inflasi dengan melakukan berbagai langkah dan upaya, paling tidak inflasi Kota Ambon dapat ditekan. Kita selalu lakukan Oprasi Pasar untuk menjaga kestabilan harga komoditi di pasar, yang berikut subsidi kepada pelaku-pelaku ekonomi di kota ini, subsidi kepada distributor supaya kalau mereka beli komuditi, datang ke sini harga jualnya tidak terlalu mahal, itu beberapa diantaranya yang kita lakukan,”jelasnya.

Wattimena mengatakan, Peme­rintah Kota juga berupaya untuk membangun ketahanan pangan lokal di Kota Ambon, dengan menanam sukun, sebagai upaya untuk membangun ketahanan pangan lokal, meningkatkan UMKM, yang juga dibutuhkan dukunagn gereja untuk mensuport kegiatan para pelaku UMKM.

“Pemkot telah menyediakan fasilitasi rumah kemasan bagi pelaku UMKM, kami juga telah meminta pertanggungjawaban gerai-gerai modern di Kota Ambon, yaitu Indomaret Alfamidi, yang keber­adaannya menurut masyarakat mematikan usaha-usaha kecil di kota ini, karena itu minggu depan, aman ada MoU untuk itu. Ini semua demi kota ini menjaga supaya tidak  terdampak resesi ekonomi dunia itu,” jelasnya.

Selain itu, semuanya akan ada dalam pesta demokrasi 2024 men­datang. Semua sudah terbagi tugas dan tanggung jawabnya, Pemerin­tah Kota hari ini mempersiapkan proses Pemilu 2024.

Kata dia, Pemerintah kota saat ini, tengah menyiapkan data-data pemi­lih yang minimal, mendekati kesem­purnaan atau tingkat validitasnya tinggi. Oleh karena itu, melalui Du­k­capil, sudah minta berkoordinasi dengan pihak Gereja, supaya bisa dibantu mengidentifikasi warga kota yang sudah tinggal dan wajib memiliki identitas sebagai warga Kota Ambon,”jelasnya. (S-25)