AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengaku, pertumbuhan ekonomi Kota Ambon tumbuh positif diangka 5,23 persen di tahun 2022 dan diperkirakan akan tetap bertumbuh di tahun 2023 seiring bertumbuhnya ekonomi Maluku pada triwulan II tahun 2023 yang tercatat sebesar 5,18 persen.

Selain itu, Kota Ambon juga memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi provinsi yang mana angka kemisikinan ekstrim di Kota Ambon 0 persen.

Ha itu disampaikan walikota dalam rapat rapat paripurna dalam rangka penutupan masa persidangan III tahun 2023-2024 dan pembukaan masa persidangan I tahun 2024-2025, di ruang paripurna, Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (8/1).

Meski persentase penduduk miskin Kota Ambon pada posisi Maret 2023 tercatat sebesar 5,25 persen atau naik 0,57 persen dibanding maret 2022 yang hanya sebesar 4,68 persen menurut walikota, salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya presentasi penduduk miskin adalah, angka garis kemiskinan naik sebesar 8,40 persen, sehingga secara langsung mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Kota Ambon.

Sehubungan dengan itu, pemkot terus berupaya dalam penanganan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat disegala bidang maupun usaha penyerapan kerja lewat proyek padat karya. Selain itu, upaya menekan inflasi juga terus dilakukan, dimana sepanjang tahun 2023 inflasi bulan ke bulan mengalami fuktuasi yang cukup beragam dibandingkan inflasi tahun ke tahun.

Baca Juga: Pattimahu: Kehadiran Gibran Energi Bagi Kaum Muda Maluku

Kondisi tertinggi terjadi pada bulan Juni, dimana inflasi menyentuh angka 6,1 persen (yoy). Selanjutnya kondisi inflasi lebih terkendali dibawah 5 persen dan terakhir berada pada posisi 2,96 persen di bulan November 2023 (yoy).

“Ini upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah  yang terus berkerja dengan seluruh stakeholder terkait, khususnya dalam menekan dampak akibat inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar walikota.

Selain itu kata walikota, upaya menurunkan angka stunting juga dilakukan, dimana menurunnya angka balita stunting dari 366 orang, menjadi 284 orang pada tahun 2022 serta menurunnya prevalensi stunting sebesar 0,7 persen pada tahun 2022.

“Yang mana berkaitan dengan ini bersama TP- PPK Kota Ambon, Pemkot terus berupaya mengoptimalkan semua langkah-langkah konkrit dalam penanganan stunting di Kota Ambon,” tandas walikota.(S-25)