AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon, Richrad Louhenapessy mengakui, Ambon merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak mampu menyerap dana desa (DD).

Hal ini diungkapkan walikota dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Kota Ambon dengan camat, lurah dan kepala desa se-Kota Ambon, yang dipusatkan di Mall City Center,  Jumat (28/2).

Menurut walikota,  penyerapan dana desa menjadi pembahasan pen­ting saat seluruh kepala daerah bu­pati/walikota rapat bersama Presi­den di Istana negara beberapa waktu lalu.

“Ambon menjadi salah satu kota/ka­bupaten yang tidak mampu me­nye­rap dana desa (DD) dengan baik. Selain Ambon, Merauke juga memi­liki predikat yang sama,” kata walikota.

Kata walikota faktor penyebab tidak dapat serap dana desa dengan baik, karena ketidakmaksimalnya pe­mimpin dalam  mengelola dana tersebut.

Baca Juga: Bantu Warga, Prajurit Tuah Sakti Renovasi Rumah Pendeta

“Kalau tidak disertai dengan soal hati untuk memimpin, belum tentu dia maksimal dalam mengelola DD dan  hasilnya ya seperti itu,” ujar walikota.

Walikota berjanji, kedepan akan meningkatkan kemampuan daya menyerap DD sehingga Ambon akan menjadi nomor satu di Maluku, sebagai kota/kabupaten yang mam­pu menyerap DD dengan baik.

“Saya di Istana negara itu berjanji akan saya buktikan dan pertang­gung­jawaban tahun depan. Saya akan buktikan tahun ini supaya ter­baik nomor satu di Maluku,” janjinya.

Dalam rakor tersebut, walikota berencana akan digelar dalam satu tahun tiga kali. Hal itu dimaksudkan supaya, kegiatan yang dilaksanakan pemkot dalam rangka koordinasi hal-hal yang terkait dengan masalah pemerintahan, atau pun hal-hal yang menyangkut kepentingan masyara­kat yang disampaikan melalui RT/RW, maupun perangkat pemerin­tahan lainnya.

“Dalam rangka koordinasi hal-hal yang terkait dengan masalah pemerintahan atau pun hal-hal yang sangat mendesak untuk disampai­kan secara bersama-sama, kepada se­luruh masyarakat kota yang tentu­nya melalui RT/RW, maupun perang­kat pemerintahan lainnya, saya berencana menggelar rapat seperti ini tiga kali setahun,” tandas Wali­kota.

Untuk diketahui, Kepala Kanwil Perbendaharaan Maluku, Noor Faisal Ahmad sebelumnya menjelas­kan, dana desa untuk Kota Ambon tahun 2019 sebesar 37,43 miliar diperuntukan bagi 30 desa, termasuk Desa Latuhalat yang memperoleh bagian sebesar Rp 1,67 miliar

Dijelaskan, Desa Latuhalat de­ngan dana sebesar Rp 1,67 miliar pe­nyerapannya sampai saat ini sebe­sar Rp 716.46 juta. Data ini tercatat di Kementerian Keuangan. (Mg-6)